November 2015 ~ moon's blog

And yes, I'm so busy this whole few months
Mulai dari PR, diskusi kelompok, presentasi, sampe bikin laporan hasil penelitian macam anak kuliahan bikin skripsi.
Sampe 2 lomba tonti berturut-turut.
Dan kegiatan madrasah lainnya.
Kalo stres bisa bakar lemak.
Nampaknya Victoria's Secret punya angel baru.
Asyem.

Hai, semuanya
Kembali menulis blog dengan bahasa yang lebih absurd dari sebelumnya. Karena diri ini telah terkontaminasi istilah-istilah Trisociminasi(?).
Yah, gitulah pokoknya.
Duh, aku cerita dari mana ya.
Dari kegiatan madrasah aja ya.
Jadi guys, dari tanggal 22 sampai 24, ada pendalaman Bahasa Inggris bagi siswa kelas 10. Pendalaman Bahasa Inggris ini diadakan di LPMP (Lemabaga Penunjang Mutu Pendidikan), di Kalasan. Kita nginep 3 hari 2 malam dengan fasilitas oke (gimana enggak, breakfast, lunch, dinner dan snack nggak pernah absen. Kamar isi 3 orang, AC plus TV, uw).Kita berangkat dari sekolah jam 7, dengan bus kota sekelas, ~~biadab-biadaban~~ absurd-absurdan, dengan styrofoam dimana-mana (katanya sih buat properti drama). Sampe sana kita langsung ke kamar, aku sekamar sama Anindita dan Rylis, di Anggrek30. Areta, Dinda sama Evi di Anggrek31. Konon katanya, kamar Anggrek ini paling spesial akrena punya fasilitas lengkap (yang udah disebutin di atas tadi), kalo kamar bawah (lupa namanya bunga apaan), nggak ada TVnya. Tapi cuma kurang satu fasilitas terpenting di kamarku (khusus kamarku), nggada kaca, FIX.
Abis itu, kita dikumpulin di GOR, disana kita ketemu sama instruktur masing-masing dan native speaker-nya juga (yang nggatau native speaker, itu bule, mz, mb). Kita dibagi jadi beberapa small groups, dan 4 big group. Small group-ku Snakes, aku kepisah sama CS-CS, dan cuman bareng sama Dava dan Tomi, itupun di big group, big two. Untuk big two, disini ada tiga small groups, yaitu Snakes, Rabbit sama Monkey. Instruktur kami Ms. Aisyah (Snakes), Mr. Ari (Monkeys), dan Ms.....lupa namanya-_- dan native speakers kita Ms. Katie, dan Ms. Tris (bukan Tris Prior, I know, that's the sad thing). Dan disitu kita bener-bener pake English, gapeduli grammar macam ceker ayam, yang penting English. Dan, yang paling aktif komunikasi, baik diskusi atau macem-macem, dapet kartu. Kartu kuning 1 poin, kartu hijau 2 poin, dan kartu biru 3 poin.
Materi pertama (sesi pertama sebelum lunch) kita adalah The Power of Words, kita menuju kelas masing-masing bareng big group, instructors dan native speakers. Dan, jarak dari kamar sampai ke ruang kelas (sekaligus aula biasanya buat sholat jamaah), sekitar 100 meter-_- (ngasal aja sih) anjir sumpah jauh banget, bisa kurus gue kalo bolak-balik kamar-kelas selama sebulan berturut-turut. Kita disetelin video, dijelasin sedikit makna video itu, lalu kita disuruh diskusi barengsmall groups tentang video tadi.

Sesi kedua setelah lunch, adalah Life of Integrity. Kalo tadi Ms. Katie yang ngejelasin, sekarang Ms. Tris (still hoping that she’s Tris Prior so bad). Lalu seperti biasa, kita diskusi lagi tentang video tadi. So far, I got 4 cards, all blue (applause, pretty please). Setelah materi terakhir selesai, kita kembali ke kamar dan nulisreflection di buku panduan (yang katanya sih masuk rapor), dan bebas mau ngapain sampai maghrib, isya’ dan dinner. Setelah itu kita masuk ke aula lagi untuk Mujahadah (doa-doa), bersama pak Ustadz Nawawi.
Day two, dibuka dengan tahajud dan subuhan, lalu AEROBIK CUUUUQ! Menggila aseli disini, mana instruktur senamnya rada mesum, hm. Dan dari jauh, aku liat si Ozi semangat banget geraknya, anyingla tu makhluk kalo udah ketemu yang montok-montok. Habis itu kita –boleh mandi dulu, boleh breakfast– btw, aku bawa susu kan buat breakfast (masih tergolong anak-anak gue mah bawa susu), dan menu pagi ini, rawon (ciamique), telur bebek, dan………….PISANG #oziface. Dan you know apa yang aku dan CSan cowok-cowok Trisoc (minus Jeki) perbuat kalo udah ketemu pisang, susu dan telur (gausah aku lanjutin ya).

Yudha: “Dif, pisangnya enak nggak? Kalo nggak enak, nanti nyobain punya Ozi aja, ya!”
Ozi : "Gampang, dif. Ntar ke kamarku aja" #oziface

(lah, dilanjutin juga) Itu mungkin yang dimaksud Yudha pisang yang tadi barusan diambil Ozi di meja prasmanan._.
Asyem.

Hari kedua kita bahas tentang drama yang akan kita tampilkan, yaitu drama tentang Nabi Yunus. Kita akan bentuk sendiri aktornya, penulis naskahnya, dan properties organizer nya. Kita dapet scenekedua, jadi tiap big group dapet 1 scene. Kali ini kita boleh pake bahasa Indonesia (kecuali sama native, iyalah dia gabakal paham), biar memperlancar komunikasi (elah) buat diskusiin drama. So, yang jadi Yunus itu Majid, yang jadi budak si Khalif:v sedangkan juragan sama bodyguardnya Andre, Kholid sama Damar (bisa bayangin ngga bruh), yang jadi pencuri si Firdhan, dan para penjudi yaitu Rizal, Robert, Basith, Tomi, dll ~~pokoknya yang ambu-ambunya cocok jadi semacam itu~~.
Setelah Jum’atan, masing-masing mereka yang udah dibagi tugasnya melaksanakan tugasnya (nahlo gak efektif). Aku salah satu pembuat naskah, soalnya tadi emang aku udah bikin naskah-_- la aku kirain bakal dibahas di grup, maka aku bikin segera-_-. Untuk properties organizer di Hall Ki Hajar Dewantara (KHD), dan untuk penulis naskah juga actors tetap di kelas. Nah disini, ada part yang bener-bener nggak terlupakan buat aku, yaitu diskusi langsung sama native. Aku diskusi langsung sama Ms. Tris, BENER BENER LANGSUNG 4 MATA SIALAAAAAAN AAAAAKHHHHHH! Aku senengnya banget-banget-banget, aku juga ngatur tata panggung bareng Mr. Ari sama Ms. Aisyah juga di whiteboard, bener-bener pake bahasa Inggris, dan UGH GILE TJOY, SURGA. Sefasih-fasihnya aku speaking pake Bahasa Inggris (amin), aku belum pernah sebelumnya ngomong bareng native, secara serius, cuman paling di pinggiran Malioboro sama sodara atau temen, inimah aseli asik.

After that, dari ashar sampe isya’ kita free. Habis isya’ kita ada gladi resik di KHD. W merangkup sutradara rada ribet juga, aktornya ilang-ilangan, ~~iya kayak kamu pas lagi aku butuhin, ilang-ilangan~~.
Waiki, iki wis mulai part apik-apikan.
Jadi, aku sama Areta baru selesai gladi resik, kita barusan selesai naik anak tangga ngos-ngosan. Tau-tau Anindita, Dinda, Hasna, Fina, pokoknya anak cewek IIS 3 (kecuali Irbah), pada lari ke teras. Anin langsung peluk aku sambil nangis, ternyata dia barusan liat ‘sosok’ di Anggrek31. Jadi cerita lengkapnya gini, mereka ber-sekian ini lagi di Anggrek31, rumpik dan lain-lain. Tau-tau Anin ngeliat cewek pake kerudung merah di jendela (apalagi ini kamar atas pojok). Fina bilang Anin emang ngoceh sendiri waktu itu. Anin bilang dia ketemu sama sosok itu, nyapa dan ngajak tidur bareng (cewek kok, santai). Terus mereka keluar kamar, trus masuk lagi, kok pintunya kekunci, udah digedor dan segala macemnya, gaada respon. Trus Anin bilang, “Mau ki, aku ndelok Areta nang njero. Dee nganggo kerudung abang” trus Dinda nanggepin, si empunya kamar, “Lho, Nin. Nggaada yang pake kerudung merah di kamar ini” Lah ya mampus seketika mereka kabur, sampelah ketemu aku sama Areta (beneran Areta).

Anin yang nangis bener-bener mbenger, gamau lepasin pelukannya dariku (cielah, dif, dipeluk ya dif, dipeluk CEWEK). Trus datenglah Anindya, kembarannya, sama guru-guru juga dah keatas. Akhirnya dia ditangani bu Latifah, sama Anindya, Pak Pras nelpon Ust. Nawawi buat didoain lewat telepon. Aku ndak tau kelanjutannya gimana si Anin, yang jelas Dinda malah trauma minta pindah kamar. Okelah kita pack our bags, tasnya si Anin juga kita packing, jaga-jaga kalo dia juga mau pindah, trus pindah ke kamar bawah 4 tempat tidur.

Nggak lama Anin masuk, AND SHE’S ALL FINE! Iya mukanya sembab, tapi dia nggak histeris, like nothing was happened! Dia bahkan lupa kalo dia lari di hallway, dia lupa kalo meluk aku (laini anjir), dia lupa kalo nangis sebegitu parahnya, dia lupa. Kan…………………merinding, coeg, merinding aseli. Dan konon, tu berita tersebar sampe cowok-cowok, dan Ozi (setelah pulang dari LPMP) ngeWA aku, cerita kalo dia dan kawan-kawan tidur sekamar ber-9 saking takutnya, duh.Keesokan harinya, kita rada bebas, kita mulai kumpul di KHD jam setengah 8an, padahal breakfast siap jam setengah 7. Segala macem make-up aktor juga, ngakaklah liat si Majid di oret-oret buat dibikin brewok, duh, tapi bener-bener cocok dia, abis Arab aseli. Dan si Khalif sebagai budak dia dicoret-coret semacam lebam sana-sini:v naas aseli. Aaaaaaaaand, my parents were there tooooo, uuuuu *cium-cium*. Oya, selain pementasan drama, juga pembagian rapor hasil UTS, deg-deg moment sekaligus unforgotable moment. Tapi Alhamdulillah aku dapet bener memuaskan walau sempet terbagi buat tonti yang bener bener diporsir, tep 10 besar kok.Nih foto-foto kita (maafin bentuk gue):