Wah, WAAAAAAAAAH. 2023 was crazy. 2023: Year of Losing and Finding indeed. It has been a rollercoaster of emotions. I lost some people, and I found others. I lost some of my bad habits and found new ones. I lost my past self and found the new me. I genuinely thought 2023 was an end for me, I hadn't seen where I would go at the beginning of this year, I almost fell to my past self, yet, I survived. So let’s go.
Sejujurnya, aku baru nyelesain postingan yang ‘2022: Growing Old, Growing Up’ itu beberapa jam yang lalu, karena aku masih belum bisa kembali ke tahun-tahun memeras keringat itu wkwk (lebay). Aku nulis yang 2022 itu baru sampe Maret, aku nggak lanjut karena…aku nggak kuat lanjutin aja, gatau kenapa ya. Tapi aku merasa, kalo nggak aku lanjutin, bakalan ada burden juga di aku buat moving on. Anyways, mari kita ke tahun 2023!
Januari,
Mengawali tahun dengan perasaan yang campur aduk banget. Aku baru wisuda, aku belum langsung dapet kerjaan, dan aku harus ketemu sama keluarga besar di Jakarta, ngerti nggak sih rasanya? Meskipun waktu itu aku sendiri lagi ikut seleksi bersama BUMN (but I failed, lol). Gimana ya rasanya mendeskripsikan bulan Januari aku? Aku sebenernya belum selesai sama diriku di tahun 2022 lalu, masih ada sisa-sisa aku yang masih pingin hidup di 2022. Desember-Januari rasanya dragging banget, aku bingung, hilang arah, nggak tau mau ngadu ke siapa (manusia ya, kalo ngadu ke Tuhan mah tiap hari). Thankfully, di Jakarta, aku sempet jalan-jalan sendiri dan ketemu sama temenku disana, lumayan lah, ada waktu sendiri buat shutting down these voices in my head. Tapi kembali lagi ke Jogja aftermath dari kumpul keluarga besar, aku kembali hilang arah.
Unfortunately, it got worse, ketika aku putus. Yep, I broke up with my boyfriend of 7 years, my highschool sweetheart. It was hell, proses sebelum, saat dan sesudahnya itu bikin aku nangis 2 weeks straight. I got my first job too, cool, Alhamdulillah, malem harinya aku nangis lagi. I honestly don’t want to go back to December 2022-February 2023. Moving on!
Februari, Oh by the way, sejak Januari aku mulai nge-gym di Health and Sports Centre (HSC) UNY. Thanks to Devi dan Dinda yang udah merekomendasikan aku buat nge-gym di kampus sendiri, sekarang aku ketagihan nge-gym. Aku menggunakan gym sebagai sarana pelarianku, terutama pas treadmill. Aku emang biasanya jogging, in my free time, weekends biasanya, tapi aku mulai off pas skripsian, dan aku menemukan kehidupan lagi jogging di treadmill, cool. Aku juga udah mulai kerja, aku kerja di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY, dinas lagi wkwk, kayak udah takdirnya aku selalu berafiliasi sama dinas. February was like a transition phase, masih sakit sih dengerin December, Wish you Were Here sama Torn-nya Neck Deep, but I slowly healed.
Maret, I reunited with my junior high school friend in December. Berawal dari aku liat lowongan kerja, terus aku dm instagram dia, tanya dia jurusan arsitek atau teknik sipil, karena di lowongan kerja nya itu jurusannya arsitek, tapi ternyata dia jurusan teknik sipil. From that, kita move ke Line dan nge-gym bareng! funny how life’s going. Kita biasanya randomly kirim post/reels lucu-lucu di dm instagram/twitter. He has been on my dm for so long, as an old friend, tapi yaudah wkwk, dia seru aja. And now, I’m on my way to the most beautiful museum in Yogyakarta, far north, with him, repeating ‘Mirror’ by Justin Timberlake on his car’s stereo. Jehan, hi there, who would’ve thought? Ramadhan di tahun ini juga cukup berwarna, nggak banyak yang ngajakin buka bersama, dan karenanya aku merasa waktuku cukup buat buka di rumah sama keluarga. Meskipun aku merasa ibadahku masih kurang banget di Ramadhan tahun ini,aku harap, insyaallah tahun depan bisa ketemu lagi sama Ramadhan, aamiin. Sejujurnya aku pingin kembali ke masa spiritualku di SMA, aku sholat Dhuha hampir setiap hari, tadarus hampir setiap selesai maghrib dan bisa tahajud. Mungkin karena lingkungan juga aku bisa melakukan semua itu, tapi ya nggak ada alesan juga. I really need to work on that. April, Bulan April mulai kerasa sibuk di kantor, mulai banyak project dan kerjaan yang ditambah-tambah terus. Keadaan rumah juga kayaknya selalu ‘memburuk’ setiap masa akhir-akhir puasa, nggak tau perasaanku doang apa gimana. Mood-ku juga selalu buruk di hari lebaran, hari dimana harusnya bisa seneng-seneng ketemu banyak orang, salam-salaman, makan bersama, but no, masih sama kayak tahun-tahun sebelumnya. Tapi alhamdulillah, seminggu sebelum lebaran, aku sama Jehan bisa berdonasi ke Pesantren Yayasan Madania. Seneng banget rasanya bisa donasi lagi, it really brightens up my mood. Aku juga diajak ke banyak tempat makan baru sama Jehan, buat buka puasa dan makan malem. Di bulan April juga aku seakan diperlihatkan sama Tuhan mana orang-orang yang baik dan mana orang-orang yang buruk buat aku. Aku banyak nangis lagi di bulan April ini, karena sebenernya patah hati yang lebih menyakitkan selain putus sama pacar adalah somehow lost contact sama temen. I've been through this my whole life, masalah pertemanan adalah masalah yang aku sendiri juga nggak bisa handle, most of the time. But oftentimes, they just left and uninvited me again, that’s just, hurt.
Mei, I WENT TO DIENG FOR THE FIRST TIME IN MY LIFE AAAAAAAAAAAAAAAAA Nggak tau udah berapa kali wacana, sama siapa aja pokoknya cuma wacana. Tapi akhirnya aku bisa nonton milky way dan matahari terbit di Dieng, it was so breathtaking! Pas banget lagi cerah bisa liat gunung Prau dengan jelas, it was indigo and then it was orange, mashallah, so beautiful. Masih belom bisa move on sampe sekarang, pasti bakalan balik lagi ke Dieng. Karena cuma dikasih waktu sehari di Dieng, kita nggak pergi ke banyak tempat: Sunrise di Watu Angkruk, lanjut ke Batu Ratapan, Candi Arjuna dan makan mie Ongklok. But I’m so happy, I can relive my travel plans again, and with Jehan it all seems possible.
Juni, Juni ternyata lebih berat dari April-Mei, kebetulan juga ada acara dari ANRI di Jogja dan perwakilan dari kantorku jadi panitia di acara itu (termasuk aku). Tapi gapapa, jalan-jalan lagi, walau ke Kraton, at least bisa nonton pameran Kraton Narawandira gratis, and met with my old gallery-sitter friend as well! Bulan ini juga aku beli mesin cuci, akhirnya, setelah bertahun-tahun cuci pake tangan. Harusnya ini aku beli di bulan Mei, jadi kado ulang tahun buat kedua orang tuaku, tapi ternyata Mei ke Dieng, jadi mesin cuci harus ditunda dulu. Seeing my mom’s reaction when it was delivered to my home was funny yet touching. Untungnya dikirim pas libur, kalo nggak salah hari Sabtu, jadi aku bisa liat reaksi bunda. Mom’s happy, I’m happy.
Juli, What’s the funniest way to meet your partner’s parents? Mine was diajak ke Malang semalem. Yap, aku ketemu sama orang tuanya Jehan (dan tetangga-tetangganya) langsung ke Blitar-Malang semalem, aku juga masih nggak percaya. Anyways! akhirnya ke Jawa Timur lagi, woohoo! Kali ini lebih banyak wisata kulinernya: Warung Wader Mak Ti Blitar, Kampung Coklat Blitar, Selecta Malang, Alun-alun Malang (Bakso Cak Toha) dan balik ke Jogja tengah malem wkwk. Juli ini juga banyak deep talk-nya sama Jehan. Aku seneng banget dia bisa diajak ngobrol hal-hal kayak gini. He has a clear picture of what he wants to do in the future, he’s very hardworking and consistent, I adore him so much. Kita bisa deep talk di tempat-tempat yang random, kayak di warung entog Turi, di cafe, random aja gitu.
Agustus, Oke, Agustus ini kocak banget. Dimulai dari deep talk lagi sama Jehan di cafe yang aku temukan di tiktok, CAFE INI JUGA TERNYATA DEKET BANGET (di tirtonirmolo, lol). Terus Ramayana Prambanan, Jehan and Sesil came to watch me. Aku seneng banget, this is the first time people that I actually care watched me perform on such a stage. Aku juga seneng liat mereka merasakan pengalaman tersebut, terutama Sesil sih, sebagai anak perantauan yang nggak rantau-rantau banget wkwk. Dilanjutkan dengan kurang dari 12 jam di Solo sama temen-temen lagi. Catching afternoon KRL ke Solo, berdesak-desakan (ril) and catching another one early buat upacara 17an di kantor. Diakhiri dengan MENANG JUARA 3 PAMERAN VIRTUAL ARSIP SE-JAWA, yang bahkan aku udah nggak ngarep apa-apa sama sekali. Agustus kocak banget.
September, Early September aku dapet kesempatan buat ke Bandung, bareng 6 LKD Simpul Jaringan Terbaik Nasional dan ANRI. Aku belum pernah naik kereta dari Jogja ke Bandung langsung, di pagi hari, dan ternyata pemandangannya mashallah indah banget. Bakalan naik kereta ke Bandung lagi sih. September juga adalah bulan ulang tahun Jehan. I’ve been keeping the name of the restaurant that we will have lunch at for sooooo long. Aku sendiri juga pingin banget ke restoran ini, tidak lain tidak bukan adalah Jiwa Jawi. Ternyata emang bagus banget, terutama buat yang suka foto-foto for the gram, makanannya secara harga average restoran, enak sih, will come back. Akhir bulan September malah diajak ke Solo lagi sama mama-nya Jehan dan temen-temen (mama)nya. Tapi kali ini kami cuma ke Mall Paragon, Selat Viens sama ke Pasar Wedi, Klaten, but we were having fun anyway. Sayangnya akhir bulan September jadi penutup yang cukup pahit buat kita berdua.
Oktober, Oktober bulan tercapek sih, aku ngurusin pameran lagi dan kegiatanlainnya. Tapi bulan Oktober ini aku beli BANYAK BANGET buku, dari dua pameran buku terbesar yang diadakan waktu itu, yaitu Gramedia Wholesale di Tajem dan FKY x Bookfair di….depan halaman kantorku sendiri wkwk. Aku juga berkesempatan buat ikut Jogja Heritage Track, nonton pagelaran Bedhaya Mintaraga sebagai pembukaan Pameran Lenggahing Harjuna, dan ikut flashmob perayaan ditetapkannya Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia di depan Kepatihan. Seru sih bulan ini, tapi capek banget juga.
November, A rollercoaster lagi, karena ada banyak banget kejadian yang aneh-aneh di bulan ini. Tapi aku seneng bulan November ini aku bisa banyak menyendiri, rutin nge gym, dan cukup rutin journaling. Aku kangen banget rasanya journaling, langsung mencurahkan isi hatiku saat itu juga. Kegiatan kantor bulan November malah banyak banget, selain persiapan akhir tahun, ternyata masih ada event lain yang harus diselesaiin.
Desember, PENGELUARAN YANG NGGAK TERKIRA. Mulai dari temen ulang tahun, temen nikah, hari ibu, dan SEMARANG AAAAAAAA. Seneng banget akhirnya bisa ke Semarang lagi, setelah….gatau berapa tahun yang lalu. Panas banget sih tapi Semarang, aku pulang-pulang malah demam sama diare, beneran, tapi cuman sehari aja sih wkwk. Seru banget pokoknya, i might make a post about it too later.
new friends i made this year, my coworkers! |
congrats to my graduate friends for finally finishing this chapter! |
ketemunya setaun sekali updates-nya gapernah garing |
ini ketemunya seabad sekali, udah beda-beda kota updatesnya plot twist banget anjir. taun ini aku ya yang plot twist wkwk |
ini ketemunya sebulan sekali plot twist mulu. tetap tenang di tengah gempuran temen nikah |
tahun depan enaknya beli rumah gasi? fix ya? aku beliin rumah ya tahun depan ya? |
appreciation for myself yang udah mulai nge-gym, travelling, baca buku, journaling dan nggak relaps setahun full. you are amazing! |