Mahabhakti itu kemah, kalo di SMP namanya Magatawita, ini Mahabhakti.
Jadi perkemahan SMA ini diadakan 4 hari 3 malam, dari hari Sabtu, 2 April sampe tanggal 5 April. Tempatnya di buper (bumi perkemahan (bukan baper)) Waduk Sermo Gunungkidul.
Ini antara mau kemah sama mau mengasingkan diri.
Loh, tapi kok sampe tanggal 5 katanya, kok aku udah kuat ngeblog pada hari yang sama?
Here's the story.
DAY 1
Kita berangkat dari sekolah sekitar jam 9 pagi selesai apel yang panjang banget-_- dan sampe sana sekitar jam 11 an. Lalu ada
game icebreaking buat ketua sangga, lalu kita jalan. Btw, kita nggak langsung diturunin di bupernya, namun sekitar 2km dari buper dan kita suruh jalan kaki.
Dengan medan yang udah kayak rintangan hidup.
Dan matahari serasa berjarak 1 jengkal di atas tanah.
Dengan motivasi kurus yang membara, jalanan terjal tanpa aspal dengan beban 1kg di pundak dan rok pramuka yang ketatnya semacam jarik bagi kalangan raden roro pun saya lalui dengan semangit.
3 pos terlewati sampailah pada buper.
Disambut dengan wisma angker warna
pink genit yang mungkin isi dalemnya cuman jin, soalnya bener bener deh semacam
abandoned building dengan langit-langit yang udah pada bolong nggak karuan gitu.
Masih dengan ketiak yang basah, kita diriin tenda. Dan bener bener itu posisi kavlingnya.....jadi ada kayak bukit teletubies dengan 3 tingkatan. Dan kavling sangga ku dapet tengah, jadi kudu naik 2 kali, dan serius deh.....motivasi kurusku membara.
After we built the tent, we took a rest for a while, and my friend was testing my portable stove, habis itu sholat dzuhur. Karena badan krasa udah pliket (*lengket) af, kita gantian mandi,
strike after I took a bath, aku ke pendopo buat sholat ashar.
And fyi, kavling Ratnaningsih (sebutan nama ambalan putri) kan di bukit teletubiesnya, dan sekretariat, lapangan utama, tenda komando di bawah (di lahan landai), dan pendopo sholat serta kavling Alibasyah (sebutan nama ambalan putra) di bawah, dan itu sekitar ada 20 anak tangga terjal menanti. Sambil masih istirahat sama masak masak sedikit, aku sama temenku ikut apel sore buat tau pengumuman tentang kegiatan selanjutnya, which was PTA (Penerimaan Tamu Ambalan (semacam pengukukan, atau pelantikan (atau
mental crushing))) abis isya', serta barang-barang apa saja yang harus dibawa. Well, well, guess the party started.
Sudah menjadi hal biasa dimana pelantikan selalu ada
mental building yang diadakan malam menjelang dini hari (
based on true story pelantikan tonti
about 4
months ago), welcome to high school life. Dan semacam udah kebal, aku juga
fine-fine aja, toh ada hikmah dibalik semua ini-_- lagian
for me, emang itu butuh, karena kalo nggak di-
mental building dari sekarang, kadang orang suka nggak paham akan berapa usianya dia dan bagaimana dia harus bertindak sesuai usianya dalam kondisi yang sedang dia hadapi (*apaansi, dif).
And, as always, selalu ada slayer hitam,
I'm not suprised. Habis di-mental building, kita suruh tutup mata pake slayer tersebut dan suruh muter muter kayak orang gila, karena mata kita ditutup dan yang kita bisa cuman mendengar instruksi dari siapapun itu yang nyuruh kita buat melakukan sesuatu.
Well, aku wakil ketua, jadi barisku paling belakang, udah berasa bego banget kan pegang pundak temen depanku, mana paling belakang, suruh nunduk nunduk gajelas ada ranting (padahal cuman pulpen), suruh jongkok jongkok dan lompat lompat, mhm.
And after that, renungan dimulai.
DAY 2
Around 12.05
am kita ikut upacara pengukuhan di lapangan utama, dengan badan yang udah pegel pegel dan mata yang berat banget, dan dengan segala macam rangkaian pelantikan plus barisan paling depan berhak mendapatkan seteguk air kelapa muda. Setengah jam kemudian, kita tertidur pulas di tenda,
and as always, aku selalu dapet deket pintu tenda, semacam penjaga gawang jadi kalo ada hewan/makhluk aku yang digondol duluan,
smart.
We've been asleep for about 3
and a half hours, habis itu sholat subuh rada mengigil, dan persiapan kegiatan mandiri. Pagi sampe menjelang siang ini ada 4 perlombaan yang berlangsung, yaitu lomba berpacu dalam melodi, masak,
save the king and queen sama
struggle of majority. Tapi sebelumnya ada senam dulu, aku sama temenku yang ikut lomba masak engga ngikut senam soalnya mau siapin sarapan sama bahan-bahan buat masak. Sambil nunggu nasi matang, aku ngeliatin --eheum--
kamu, dari atas sini, kok kayak ngga semangat gitu sih ah ya? Biasanya kalo ada senam senam beginian polahnya mabok autan, tapi kok ini enggak:( Ah,
I hope that you're okay:( Setelah itu, temen-temenku yang ikut lomba pada ganti baju training dan seagala macemnya, sembari aku ngupas kentang pake
jogger pants, enak pisan. Btw, kita masak
cheesy mashed potato dengan sosis dan telur rebus, tapi telur rebusnya rada
fail karena ngga mbentuk sama sekali, tapi
mashed potatonya enak pisan 100%.
Abis dzuhur ada lomba keterampilan pramuka, yaitu semaphore, morse dan pioneering. Aku yang nggapaham morse ini akhirnya memilih pioneering aja-_-. Jadi, kita mau buat apa di pioneering itu berdasarkan kode dari semaphore, yang diberikan sama morse, lalu morse memberikannya pada kita. Dibawah terik matahari ini sekali lagi dengan ketiak basah aku coba nali-nali tongkat gitu. Setelah selesai, pada istirahat semua sambil neduh, Tapi serius rasanya panas banget. Setelah penilaian selesai, kita suruh menghancurkan pioneering dan istirahat sebentar ke lomba selnjutnya, yaitu aster (semacam cerdas cermat pengetahuan pramuka dan umum), dan hasta karya (daur ulang). Dari awal aku udah nolak buat duduk soalnya bakalan nambah parah suasana kalo terik panas gini, pas bangun ntar bisa semacam kunang-kunang gitu. Bener aja. Aku disuruh istirahat sama temen sanggaku, dipaksa duduk sambil neduh walau nggak mau, daripada dia histeris mending aku duduk aja lah. Begitu bangun mau balik tenda, and.......
I passed out.
Bangun-bangun ada di ruang uks, nampaknya aku abis di oksigen soalnya hidungku krasa bau bau obat. Habis itu aku ditawari makan sama kakak sangga kerja/panitia (sangker), ya nggak nolak lah:v lumayan abis lauknya, ayam suwir, soto, perkedel sama tempe gituuuu. Abis itu aku minum obat, sholat, dan istirahat lagi. Nggak lama kemudian aku balik tenda soalnya mau lomba hasta karya, yang ternyata udah diwakilin sama temenku, yaudah aku beresin tenda sama masak aja deh, sambil nulis diary tentang
kamu, ihihihih, abis kangen banget ah rasanya. Sorenya ada lomba futsal kelas, asyik, ini ajang mengobati rindu. Dan bener aja, aku ketemu
kamu, ihih, si jaket donker dengan rambut ala ala
bussiness man muka anak SMA, apakabar?
Warning: abis ini, bakalan terjadi kejadian epic.
Jadi, kita duduk duduk di deket bukit teletubies dan selfie sambil mengobati rindu sama anak anak kelas. Tau-tau pada bangun, dan temenku, Umar, udah megangin kakinya, ternyata dia kesengat kalajengking, Si Adit langsung nginjek-nginjek kalajengking itu. Kita semua pindah setelah Umar dibawa sama kesehatan ke rumah sakit terdekat, gile, apa rasanya coba. Dinda juga cerita siang tadi dia nemu luwing di tendanya, begitu juga Fatih, gila ini nggak biasanya. Pol-polan aku nemu belalang sembah lagi kawin di dapur tenda. Singkatnya, kelasku kalah, tapi tetep menang dihatiku, eaaa. Setelah isya' bakalan ada
rovering night (malam pengembaraan (jerit malam (ajang kakak kelas nakutin adek kelas))) dan gosip gosipnya, per sangga hanya dibolehkan jalan maksimal 2 orang.
I'm actually not afraid of it, tapi dengan medan lokasi yang terjal, hutan, dan curam, aku cuman bisa memikirkan kemungkinan terburuk. Setelah maghrib, sholat, sanggaku santai di tenda nungguin isya, lagian udah rada gerimis juga, tapi jemuran udah diangkat sama temenku, dan malam itu rasanya aku risih banget sama keadaan tenda yang emang udah rapi, tapi nampaknya perlu diberesin dikit lagi. Di luar hujan semakin deres, dan tau tau temenku tanya, "Dif, merembes nggak?" , "Ah, engga, fa (Aifa)" , "Cek sini coba dif" bener aja merembes. Aku minta tolong temenku deket dapur buat ngecek dan ternyata airnya udah naik walau pinggiran tenda udah digali parit. Seketika kita semua panik dan nyelamatin barang masing-masing terus dikumpulin di satu tiker, kita sangga biar airnya nggak naik, terus kita semua pake mantol dan keluar ke tenda komando. Tenda seberang udah rubuh, soalnya anginnya kenceng banget.
Dalam tenda komando yang isinya Ratnaningsih semua, aku ngecek temen-temen sekelasku, dan alhamdulillah lengkap dan sehat semua. Anginnya bener bener deh, tenda komando sampe disangga sama semua peserta Ratnaningsih, dengan komando ketua OSISku, barang barang sangker di tenda komando Ratnaningsih dipindah ke tenda komando Alibasyah. Karena hujan udah reda, Ratnaningsih semuanya pindah ke lapangan karena tenda komando mau dirubuhkan dan dibangun lagi. Kita suruh pindah ke wisma (
bad idea, I repeat. Bad, bad, seriously BAD idea). Aku se-sangga mojok, deket jendela, karena kita dateng awal, jadi kita dapet di depan wisma. Temenku yang nyender di jendela dari tadi emang rada nggak sehat, terus kita suruh dia ke kesehatan aja. Aku gantiin posisinya nyender jendela, karena aku
seriously panik dan seketika pening. Aku merem sebentar dan begitu melek, mataku langsung ngindik (ngintip) ke jendela,
and then I found something that was REALLY creepy looking at me with its big red eyes and I was like..........wow..............*reading ayatul kursi*
Sepersekian detik kemudian dari lorong sebelah kananku, ada yang teriak karena kalajengking lagi, dan sepersekian detik kemudian ada suara, "TOLOOOOOONG!" keras banget dan ya, semuanya langsung bangun. Aku se-sangga ada di lobby wisma, dan aku ketemu sama Anindya, kembarannya Anindita yg di kelasku, duo kembar ini sama-sama bisa 'ngeliat' 'ngerasa' dan 'ngontrol' hal begituan. Dia bilang sama aku dengan bener bener penuh arti, "Jagain aku" seketika dia pegang tanganku erat banget,
wtf? waktu LPMP aku sama Anindita, sekarang kembarannya (baca: http://amarangganaratih.blogspot.co.id/2015/11/high-school-entushiasm-from-bule-to_7.html). Lalu selanjutnya ada sangker yang ikutan kerasukan. Anindya semakin panik, dan akhirnya kita duduk, aku masih meluk Anindya. Terus kita diminta kembali ke lapangan soalnya tenda komando udah jadi. Masih baca ayat kursi dengan lantang, kita semua saling pelukan satu sama lain, ngelindungin Anindya. Anindya dibawa ke kesehatan, depanku, dan temen sanggaku, anak tonti juga, Mira, seketika pingsan, wtf aku dibelakangnya langsung ketubrukan.
What the hell is going on? Lalu aku sama beberapa sangker angkat dia ke tikar deket bukit teletubies. Disana juga udah banyak yang tumbang dan kerasukan. Setelah Mira sadar, dia malah ketawa-ketawa dan gangerti apa yang terjadi barusan. Anehnya, Mira sadar, Anindya tau-tau teriak. Pusing aku mikirin ginian, semuanya terjadi pada satu malam. Diikuti teriakan-teriakan lainnya dari dalam sekretariat juga ada.
This, is, a total, nightmare.
Malam ini kita tidur di tenda komando, sebelumnya didoain sama ustad sekolahku yang paling manjur, ustad Nawawi.
One thing I've been worried about this whole night.
You.