Tuesday, March 26, 2019

MPPK (Masa Pengenalan Program Kerja) dan Eksplorasi KAMASETRA

    Yihaa, jadi tanggal 23 dan 24 Februari kemaren, calon warga baru KAMASETRA (Keluarga Mahasiswa Seni Tradisi) menjalani MPPK (Masa Pengenalan Program Kerja) dan Ekslorasi, bahasanya makrab lah, di bumi perkembahan Babarsari. Setelah menjalani 2 kali Technical Meeting, akhirnya kita berangkat dari UNY, naik TRUK PASIR, iya....truk pasir, masih ada sisa-sisa pasirnya waktu kita naik. Ditambah kita lewat jalan Laksda Adisucipto, hari Sabtu sore, rame dong, hujan lagi. Memang mantap KAMASETRA jaya raya sentosa. Sampe lokasi kita ditempatkan di pendopo, aku sempet bertanya-tanya gitu, kita tidur di mana? Di pendopo ini kah? Soalnya enggak suruh bawa peralatan kemah juga. Sampe sekitar maghrib, kita dipaparkan informasi tentang struktur organisasi KAMASETRA, divisinya, dan program kerjanya. Setelah itu kita makan malam, dilanjutkan dengan eksplorasi. Oya, kelompokku ada.....7 orang, namanya Mahespati.
    Dalam eksplorasi ada 5 pos, goals dari eksplorasi itu adalah membuat pagelaran gitu, pensi lah istilahnya (yang dadakan). Pos pertama tentang ke-KAMASETRA-an, jadi serba-serbi, sejarah, internal KAMASETRA. Pos kedua adalah produksi kreatif, jadi bagaimana cara membuat suatu pagelaran, siapa orang-orang dibalik layar dan siapa orang-orang di depan layar, keduanya mempunyai peran penting dalam pagelaran, makanya, nggak semua orang maunya jadi pemain doang, harus ada yang jadi otaknya. Pos ketiga adalah penyusunan cerita, disini kita diminta untuk memikirkan tema pagelaran kita, termasuk nanti judul, alur, pemain dan karawitannya. Menuju pos 4, aku, Rosa sama Febi ke kamar mandi, tapi.........belom sampe kamar mandi, tiba-tiba kaki kananku masuk kayak, got? Pokoknya lubang yang cukup dalem, sampe pahaku, gila sih sakit banget soalnya: 1). Ankle, 2). Lututku kena semen pinggiran lubangnya, 3). Setelah aku cium kayaknya bau, jadi mungkin ini septic tank atau gimana gatau lah. Terus pemanduku, mas Ade, manggil PMR (KSR UNY) buat bantuin angkat aku----sebenernya aku enggak mau diangkat soalnya kasian aku sama Mas Ade sama mas-mas dari KSR nya, berat(:---akhirnya aku di istirahatin di ruang transit, dikasih es dan, tujuanku pertama: ke kamar mandi. Lututku lecet-lecet (berdarah-darah beneran sih), dan yak, ankle-ku kambuh, jelas.
    Tapi aku kasian sama temen-temenku yang lain, soalnya mau pagelaran. Setelah aku mendingan, aku minta sama mbak-mbaknya buat dianterin ke pendopo yang buat warga baru, ambil training baru, aku ganti training, dan kembali ke kelompokku. Kita akan menampilkan pagelaran Roro Jonggrang, judulnya Muspra, mantap ga tuh judulnya (useless). Aku jadi buto yang mbangun 999 candi, hehehehehehe. Setelah kita tampil, kita juga apresiasi kelompok lain yang pentas, kita enggak tidur sampe pagi wkwk anjir. Habis itu kita disuruh keluar, bikin lingkaran besar, saling pegangan tangan dan ditutup matanya. Kita nunggu satu persatu dibawa sama Raka (panggilan untuk kakak tingkat), buat dilantik. Pelantikannya adalah membaca doa (al-fatihah untuk muslim), terus diguyur air kembang, buka mata, cium panji KAMASETRA, terus sholat subuh deh.
    Terus kita sarapan, dan buka layang katresnan, daaaaan tukar kado. Habis itu aku, Kirana sama Diva pulang ke kost Diva naik grab car, MANDI DEEEH.

Iyeaaaaaa


Suasana pendopo

Malam pensi

Gatau dah kok sadar kamera






Makrab Discovery 2019

    Jadi!
    Setelah seminggu persiapan, dari Turi ke Kaliurang hujan, hape mati tanpa GMaps tapi sampe juga, eh terus di jalan ban bocor, ternyata h-3 dikasihtau kalo Sabtu ada acara PAI, akhirnya ke Piyungan, di Jalan Wonosari aku kecelakaan kecil *inhale* AKHIRNYA! Makrab Discovery ter-ada-kan juga. It was a very tough one to be honest, terutama bab menyatukan persepsi tentang urgensi makrab ini, apalagi didukung cuaca yang seharian banget ujan. Tapi gapapa, kan makin dingin, makin rapat, makin dekat, makin hangat. Makrab ini diadakan---awalnya tanggal 15-16 Februari di Kaliurang, tapi karena tanggal 16 Februari itu ada acara di Masjid Mujahidin paginya, jadi kita undur tanggal 16-17 di Piyungan, Bantul. Pejuang-pejuang nyari tempat, I'm so proud of you, apalagi pejuang yang di kelas, sabar banget ya Allah, aku aja tak kuat.
    Jadi intinya, kita berangkat ke Piyungan habis dzuhur (ceritanya) tapi karena sebagian besar manusia negara berflower ini nggak punya otak jam jadi kita berangkat habis ashar banget, jam 4 malah. Tempatnya itu di PBM Bina Karya, deket puncak Bucu, enak sih tempatnya, pas buat makrab, apalagi ada pendoponya luaaaas banget. Setelah kedatangan panitia dan peserta, panitia masak masak deh di dapur, tapi naas banget karena kompornya cuman satu, padahal udah siap banget panci sampe wajan mukbang, plus dua jumbo buat kopi sama teh, nggak paham akutu. Kemudian setelah kita makan malem, kita adain inti dari makrab ini, adalah penjelasan dari urgensi makrab ini diadakan. Kita juga bentuk ketua dan wakil ketua angkatan, serta mengumumkan logo dan nama angkatan. Lewat jam 11, peserta dan panitia bebas mau ngapain, ada makan jagung, ada nyanyi nyanyi nggak jelas, dan tentunya ada pembicaraan hangat.
    Keesokan harinya, kita ke puncak Bucu, kita bisa liat Merapi dan Merbabu, bisa liat kota Jogja yang nyaris kayak concrete jungle, dan foto foto deh. Habis itu kita balik ke penginapan dan games, lalu sarapan+makan siang (brunch). Lalu kita foto foto sebentar dan pulaaang deh!
Ini suasana malem makrab nya
Tapi sebelumnya makan dulu bosQ

(calon) Ketua dan Wakil Angkatan

wanita dibelakang makan malam kalian

Sie Predator 1

Sie konsumsi 3 dan 4

....................iyak

Abang Begal ganti profesi

Sarapan


Games


Petakilan club

Ketua dan wakil angkatan

Fahlur's logic, foto Puncak Bucu nya kebalik



Wanita wanita sie konsumsi calon istri idaman

STEGODON NYA BU RIRIN!!!!111!1!1

DURHAKA KAMU SAMA ORANG TUA!


people who read my blog

search here?

Amaranggana Ratih Mradipta. Powered by Blogger.