Wednesday, June 15, 2022

Ramayana Prambanan (lagi): Manajemen Pementasan (in a nutshell)

      Jadi untuk bulan Juni ini, alhamdulillah, UKM aku mendapatkan kesempatan lagi buat mengisi Ramayana Prambanan, setelah 2 tahun vakum. Masalahnya, sekali perform lagi ini dapetnya yang open air, dan jadwalnya dapet empat kali. Sebuah....keberuntungan yang makjegagik. So, aku bakalan cerita sedikit mengenai bagaimana proses dari Ramayan Prambanan, versi UKM ku.

     Pertama-tama, apa yang dilakukan oleh UKM ketika menerima kabar bahwa akan mengisi Ramayana Prambanan? biasanya Pengurus Inti yang dihubungi, lalu PI akan mengadakan rapat untuk membagi kru. Pengurus bidang nonseni (litbang, kesra dan sarpras) biasanya mulai lebih akhir, tapi mereka pun memegang peran yang sangat penting dalam keseluruhan pementasan. Pengurus bidang seni yang akan riweh dalam menghubungi mas-mbak dan teman-teman yang sekiranya potensial untuk di-dhapuk, tapi tentu saja ini harus melalui 'seleksi' setelah rembug bersama demissioner. Kita bahas dulu satu satu. Untuk pengurus bidang litbang akan berperan menjadi pimpinan produksi, kepala dari pementasan ini, dia akan memastikan latihan berjalan dengan lancar. Hal ini tentu akan dibantu oleh bidang seni, mereka harus koordinasi mengenai dhapukan dan kapan latihan, karawitan kapan latihan, tari kapan latihan, goals tiap pertemuan apa, dan kapan akan tempuk gendhing. Tentu aja semuanya harus dibikin matriks, minggu ini goals nya apa, minggu depan goalsnya apa. Hal ini dilakukan karena mayoritas penari rampak adalah warga baru, kalau tokoh sih biasanya akan latihan di tempuk gendhing. Litbang juga harus mengurus kru, dia harus me-ndhapuk kru, mulai dari properti (merangkap SM), kostum, konsum, PDD dan P3K. Tapi dari seluruh kru ini pengurus juga harus ada, misal pengurus sarpras harus ada di kostum dan properti, pengurus kesra harus ada di konsum, pengurus litbang harus ada di PDD dan seterusnya. Proses dhapukan bisa dari open recruitment, atau langsung menggaet warga dan utamanya warga baru yang berpotensi menjadi pengurus selanjutnya. Selama latihan, tugas litbang adalah memastikan jadwal, dan properti sudah tersedia di tempat latihan. Litbang juga akan menyediakan laptop berisi rekaman Ramayana tahun sebelumnya sebagai patokan gerakan, utamanya untuk tokoh. Litbang juga bertanggungjawab atas dokumentasi latihan, baik dokumentasi digital maupun absensi.

penjelasan mengenai layout panggung

latihan ngelipet kain kumbakarna


     Pengurus Inti, seperti ketua dan wakil sebenarnya fungsinya adalah humas dari pihak Prambanan dengan UKM, jadi mereka bisa aja masuk ke dalam salah satu kru atau bisa juga mobile, bebas sih. Ketua dan wakil itu hubungannya bisa ke pihak Prambanan kalau ada perubahan scene dan lain-lain, dan juga ke supir bus Ramayana. Ini penting nih, jangan sampe nanti warga yang mau diangkut pake bus ketinggalan. Bendahara dan sekretaris tugasnya adalah memilah fee dari Prambanan, urusan berapa dan bagaimana pembagian fee adalah 'rahasia' internal PI, utamanya bendahara dan sekretaris.



proses usung-usung

     Bidang nonseni kedua adalah kesra, kesra disini umumnya bertanggungjawab atas warga, kesehatan warga dan konsumsi warga selama latihan sampai pementasan. Bisa dibilang kesra ini penting banget banget banget untuk menjaga stamina warga. Biasanya kesra menyiapkan P3K, obat-obatan dan vitamin, serta konsumsi selama latihan dan pementasan. Kesra ini krusial banget lah tugasnya menurutku.

     Ketiga, yaitu sarpras, atau dulu dibagi menjadi kostum dan properti. Tugas mereka sebenernya baru dimulai sekitar H-3 pementasan, yaitu set kostum. Ini juga penting dan perlu orang banyak, apalagi panggung open air yang penari rampaknya bisa mencapai 16 orang tiap rampak. Tugas sarpras disini adalah memastikan kostum dan properti lengkap dan dalam kondisi paripurna. Baiknya, begitu ada pengumuman kalau mau perform lagi, sarpas mengecek semua kostum dan properti, kalau ada yang rusak maka diperbaiki atau diganti, kalau ada yang kurang planning buat pinjem, biasanya sih pinjem ke UKM universitas sebelah. Kalau diperlukan fitting, maka akan fitting baju juga, utamanya buat rampak dan pengrawit. 


     Oke, selanjutnya adalah bidang seni. UKM aku ada empat bidang seni, yaitu tari, karawitan, teater dan pedhalangan. Nah pertanyaannya kan, yang biasanya dipakai adalah bidang seni dan karawitan, terus pengurus dan warga dari bidang teater dan pedhalangan ini ngapain? ada dua jawaban juga, antara mereka jadi kru atau jadi pemain malah. Bersyukurnya dalam UKM aku ini tidak ada penyekatan mengenai bidang yang kamu pilih di awal pendaftaran, kamu bisa aja daftar pedhalangan tapi ikut latihan tari, kamu bisa aja daftar bidang karawitan tapi belajar ngedit, semuanya bisa dan boleh. Itulah kenapa aku pribadi daftar di bidang tari, tapi waktu jadi pengurus di bidang litbang dan yet skripsiku soal teater tradisi, sebenernya semuanya berawal dari sini. Oke, balik ke apa yag dilakukan bidang seni yah. Bidang seni tentu akan diskusi dengan demissioner, memilih dhapukan tokoh dan rampak, karena sudah 2 tahun off, tentu mas-mbaknya juga udah ada yang lulus, pindah, menikah, punya anak, dan lain lain, jadi makanya pengurus harus diskusi dulu mengenai pemilihan nama. Setelah itu mereka akan nembusi mas mbak yang dituju, dan tentu saja mengadakan latihan. Sebenernya, baiknya, pengurus bidang seni tidak ikut dalam dhapukan penari, karena tugas mereka adalah sebagai manajer dari masing-masing bidangnya, yang tugasnya adalah memastikan kelengkapan rampak/tokoh/pengrawit yang dia pertanggungjawabkan itu berangkat pada saat latihan dan tentu saja saat pementasan. Istilahnya adalah 'mengayomi' warga yang dia pertanggungjawabkan. 

gladi resik


latihan

     Ada beberapa pertanyaan yang ditanyakan sama temen-temen aku mengenai proses dalam Ramayana ini.

1. Latihannya biasanya berapa lama?
Nah ini tergantung sama kapan kita ditembusi, biasanya sih mendadak wkwk. Jadi 1 minggu latihan sendiri-sendiri (tari rampak sendiri dan pengrawit sendiri) terus 3 hari tempuk. Gladi biasanya dilakukan hari H sore hari di lokasi, mulai jam 2 sampe jam 5 biasanya. 

2. Siapa yang makeup in di lokasi?
Sendiri, wkwk SENDIRI DONG, tapi tentu aja akan dibantuin satu sama lain. Apalagi waktu pake kostum, jangan khawatir.

3. Persiapan makeup dan kostum biasanya berapa lama?
Paling lama 1.5jam, jadi gamau tau gimana caranya 1.5 jam itu waktu paling lama. Habis gladi biasanya ada waktu buat makan dulu, tapi aku sih biasanya menyarankan kru dan pemain buat makan di siang menjelang sore, waktu rampak mereka belum dapat giliran gladi, meminimalisir kenyerepegan semua ini.

4. Adegan anoman obong yang pake api beneran itu, beneran? gimana cara rampaknya sama anoman latihan?
Jujur itu murni komunikasi antara anoman dan rampak buto, mereka latihan sendiri. Ini adegan bebas banget mau ngapain, karena kan kondisinya chaos ya. Intinya sih improvisasi mereka.

5. Dokumentasi pementasan boleh dipublikasikan enggak sih?
Dokumentasi pementasan adalah milik UKM, atau UKM fotografi yang diizinkan dipublikasikan atas izin UKM aku ini. Dokumentasi full pementasan tentu nggak boleh dipublikasikan di youtube, karena bayar ya wak, ini, pementasannya.

     Buat aku, jadi pemain maupun kru di pementasan yang agung ini adalah sebuah pengalaman yang bener-bener berarti. Tentu aja aku bisa nonton pagelaran magical ini, tapi juga terlibat dalam kru menambah pengetahuanku mengenai nilai profesional dari sebuah pementasan. Aku nggak tau di UKM atau sanggar lain bakalan lebih mendetail seperti ini atau enggak, yang jelas, aku bersyukur banget bisa ikut belajar dalam pementasan Ramayana Prambanan.

people who read my blog

search here?

Amaranggana Ratih Mradipta. Powered by Blogger.