Sunday, November 27, 2022

a month as a gallery sitter in Sumakala Exhibition, Kraton Yogyakarta

Bulan November, aku dapet kesempatan buat jadi gallery sitter di pameran Sumakala, Kraton Yogyakarta. Awalnya aku dapet info dari temen jurusanku soal event ini, aku daftar (dan ternyata adalah katingku sendiri) dan langung kerja tanggal 1 November. Pamerannya buka hari Selasa-Jumat, jam 9 sampai jam 2 siang, di Kraton Yogyakarta, disini aku kenalan sama Asa dan Geo. Sebenernya tugas utama kita adalah mengamankan situasi dan guiding pengunjung dengan peraturan yang sudah tertera di pintu masuk pameran. Tapi seiring berjalannya waktu, kita juga jadi guiding koleksi yang ada disini. 

Minggu pertama jadi minggu aku buat belajar, baik belajar materi pameran ini sendiri (masa pemerintahan Sultan HB III dan Sultan HB IV), atau belajar cara menghadapi pengunjung bermacam-macam kelakuannya. Karena pameran kita di bulan November, yang sudah mulai memasuki musim hujan, kita juga harus siaga nih semisal ada yang bocor, atau semisal di bagian depan pameran ada yang menggenang. Tapi pada kenyataannya, hujan pun tidak mempengaruhi antusiasme wisatawan buat berkunjung ke pameran ini. Rata-rata harian pengunjung kalau weekdays sekitar 200 orang, dan lebih banyak wisatawan mancanegara, maksudnya, dibandingkan weekend, wisatawan mancanegara itu lebih banyak berkunjung saat weekdays. Nah, ketika weekend, itu sekitar 300 bahkan pernah bisa sampai 800 pengunjung, didominasi rombongan keluarga besar atau rombongan khusus, seperti dari sekolah atau universitas dan perguruan tinggi. 

Minggu kedua sebenernya adalah minggu paling hectic karena beberapa kali hujan angin, juga ada banyak rombongan dan liputan dari televisi luar negeri gitu. Minggu kedua ini juga ada banyak improvements dari panitia dan kurator (secara nggak langsung), kayak di beberapa koleksi dipasang barricade, biar aman dari goncangan pengunjung. Minggu ketiga dan keempat sebenarnya aku udah mulai nyaman, tapi nggak kerasa waktu ternyata udah sebulan dan kita harus cabut.

Bagian pekerjaan (ataupun kepanitiaan) yang kayak gini yang jarang aku dapatkan, dan memang bisa dikatakan, bukan spesialisasiku. Bagian yang harus ketemu banyak orang baru, dengan sikap yang beragam dan harus menghadapi apapun yang mereka lakukan (dalam kepanitiaan misal humas, sponsorship, lapangan). Social battery-ku sering habis padahal baru kayak dua jam, tiga jam. Dalam kesempatan ini sebenernya memang aku gunakan untuk memperbaiki diri, agar bagaimana aku bisa lebih baik dalam bersosialisasi, i made a very little progress, tho, but could've been better

So, if you ever crossed on a job vacancy as a gallery sitter, here are things that you should be considering:
1. Pelajari materi pameran dengan baik, pertanyaan pengunjung bisa beragam. Memang bukan kewajiban tertulis kita buat guiding koleksi (di Kraton, kasusnya, memang ada guide nya sendiri). Tapi itu bisa jadi pengalaman bagus untuk pengunjung dan menambah wawasan kita juga.
2. Tegas aja, semisal ada koleksi yang tidak bisa disentuh atau difoto.
3. Jaga sikap, sabar, dan tahan emosi sebisa mungkin kalau menghadapi pengunjung yang cukup unik.
4. Biasakan tepat waktu, baik opening pameran maupun closing. Overtime kelamaan juga bakalan bikin capek sendiri. Tepat waktu sebelum opening pameran membantu kita buat melihat apakah ada koleksi yang kotor atau kurang sesuai, bisa kita perbaiki dulu sebelum pengunjung datang.
5. Komunikasi sama rekan gallery sitter dan tim kurator bisa sangat membantu pekerjaan kita. Lumayan juga kan nambah koneksi, atau malah siapatau ketemu orang yang ternyata berasal dari alamamater yang sama (dalam kasusku).
6. Sarapan, is a must.

Thankyou Sumakala Exhibition and the team behind it!


See you on another post!

Saturday, November 26, 2022

kehidupan setelah yudisium

Aku bener-bener nggak konsisten deh kalo punya platform. Aku punya blog, kompasiana, Youtube dan dua akun Instagram, satu akun pribadi dan satu akun fotografi, semuanya nggak aku rawat, hadeh. Sebenernya konten ini mau aku publikasikan di Youtube, tapi aku nggak punya keberanian buat bikin video full curahan hati dan cuma ngomongin diriku sendiri, kadang enggak nyaman aja.

Jadi, sesuai judulnya, aku mau sharing soal kehidupanku setelah yudisium. Now, apa itu yudisium? Buat kalian yang belum tau, yudisium adalah penentuan nilai dan kelulusan dari fakultas, singkatnya adalah wisuda fakultas, kamu akan menerima transkrip nilai kamu, dan akan dinyatakan lulus, atau memenuhi syarat untuk melaksanakan wisuda. Aku yudisium tanggal 30 Agustus, aku langsung update CV-ku, bikin dalam bentu ATS, dan juga bikin portofolio. Aku bikin dua portofolio, satu adalah portofolio menulis dan satunya adalah portofolio video editing. Aku bingung, jujur, career path mana yang bakalan aku pilih. Lulusan sosial humaniora seperti aku diharapkan punya banyak tulisan, yakan, melakukan research and so on. Indeed aku suka menulis, dibuktikan dengan adanya blog ini, kompasiana dan bahkan diary-ku sendiri. Tapi kalau penulisan ilmiah aku memang kurang, aku cuma punya dua publikasi di koran dan laman sanskertaonline.id. Sedangkan skill video editing ku ini juga terlalu sayang kalau aku telantarkan. Tercatat sejak 2020 sampai sekarang aku udah ngedit lebih dari 20 video, baik video penampilan seni pertunjukan (di laman UKM), video edukasi (pas KKN), video project (bersama Kopernik dan Kedaireka) serta video-video lain yang aku edit for fun. Tapi aku cuma punya skill, aku nggak punya hardware dan software yang mumpuni untuk mengedit. That's my dilemma, for now. Aku juga apply ke berbagai lowongan pekerjaan, baik di Linkedin, Glints, Kalibrr, Jobstreet, you name them all. I keep track lamaran-lamaran yang aku sebar, apakah aku lanjut atau tidak diterima.

Alhamdulillahnya, aku ada rezeki buat jalan-jalan sama temen-temenku, dan membeli beberapa barang, anggep aja self reward atas semua yang telah aku lakukan. Bulan September aku full jalan-jalan bareng temen-temenku, ke Solo lihat Solo International Performing Arts (SIPA), menyaksikan berbagai festival kirab, nonton ketoprak di Taman Budaya, ikut acara HIMA jelajah ketandan, Pasar Kangen, Festival Kesenian Yogyakarta, ke Sungai Mudal di Kulon Progo, Wayang Jogja Night Carnival (WJNC). Pokoknya semua event di Jogja aku ikutin, sebenernya buat cari kegiatan, pengalaman, dan ya...sekali-kali lah. Aku seneng banget bisa ikut semua event yang ada di Jogja, sebagai masyarakat Jogja sendiri gitu.





Di bulan Oktober dan November aku juga ikut project bersama dosen lagi, project untuk mendukung akreditasi dan juga aku ikut dalam proses akreditasi itu sendiri. Tentu saja projectnya adalah video, dan video 360, profile video fakultas dan beberapa program studi dan jurusan. Alhamdulillah jadi bisa beli baju buat wisuda.



Di bulan November aku akhirnya dapet kerjaan jadi gallery sitter di pameran Sumakala, Kraton Jogja. Karena wisudaku diundur, yang harusnya akhir November jadi awal Desember, aku sekalian aja kerja dulu buat nambah-nambah bekal finansial. Aku seneng sih kerja di Sumakala ini, dan nggak aku sangka aku ketemu beberapa alumni jurusan sendiri, aku jadi sedikit optimis lagi soal kemana masa depan dengan jurusanku bisa pergi. Nah, buat pengalamanku di Sumakala, bakalan aku post di postingan selanjutnya.

Sebenernya memang sedikit mengintimidasi, ketika kamu baru banget yudisium dan enggak langsung wisuda dan nggak ngapa-ngapain. Temen-temenku pada bilang aku buat sit down and relax dulu, empat tahun belakangan aku habiskan dengan bener-bener sibuk. Percayalah aku mau banget sit down and relax, di Bali, cuman aku gapunya duit kan. Aku juga bukan tipe orang yang enjoy di rumah diem aja, I used to had a very scheduled day, dan ketika aku tidak punya jadwal, itu bikin aku sedikit....kehilangan arah? Jadi aku tetep usahain produktif di kompasiana dan edit-edit video. So yeah, that's it, I guess, semoga bisa memberikan gambaran, wkwkwk, enaknya ngapain aja kalo ada gap waktu setelah yudisium ke wisuda.
Kalo kamu ada uang:
1. Ke luar kota, Bandung, Bali, Semarang, Malang.
2. Ikut pelatihan-pelatihan bersertifikat.
3. Perbaiki CV dan cari kerjaan, part time, buat ngisi waktu.
4. Just sit down and relax. Bersih-bersih kamar, siapa tau nemu sesuatu.

Kalo kamu ada sedikit/nggak ada uang (kayak aku):
1. Jalan-jalan di kota sendiri (thankfully aku tinggal di Jogja).
2. Ikut project dosen.
3. Perbaiki CV dan cari kerjaan.
4. Just sit down and relax. Bersih-bersih kamar, siapa tau nemu sesuatu.

See you on other post!

people who read my blog

search here?

Amaranggana Ratih Mradipta. Powered by Blogger.