Ah, akhirnya aku menemukan waktu yang cukup senggang dan enak buat nge-blog lagi. Sunday afternoon, di kamar, sedikit gelap, grounded feeling. I want to share my working life with you guys, because it's been interesting so far, and i'm glad that i work in this place for my first career. Aku kerja di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, belakang Grhatama Pustaka, Janti, sebagai petugas layanan arsip. Aku dapet lowongan ini dari grup alumni jurusanku, and i immidiatelly sign myself. Long story short, sebenernya, awalnya, yang keterima bukan aku, tapi nampaknya kandidat yang (harusnya) lolos kurang setuju sama beberapa hal jadilah batal dan i was their second option.
Tugas utamaku adalah sebagai petugas layanan arsip, kalau ada pengunjung yang mau pinjem arsip atau penggandaan arsip, aku yang ngurus administrasinya. Kedua, aku juga bertugas buat input arsip di situs yang terintergrasi, namanya Sistem Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (SJIKN), intinya aku masukin khazanah arsip punya DPAD DIY ke website itu agar bisa diakses oleh masyarakat luas. Tugas tambahanku adalah mengelola sosial media utamanya instagram dan handling events. It's not that many sebenernya, dan aku merasa worth dengan gaji dan fasilitas yang diberikan, belum lagi hal-hal lain kalo misal ada acara di luar. Aku mulai kerja Februari 2023, dan kontrak selama 11 bulan, so it'll end on December, setelah itu gimana? I haven't figure it out yet, tapi aku sangat berharap kalo kontrakku ini dilanjutin, paling enggak satu kali kontrak lagi buat aku nabung and preparing for my next step.
![]() |
terhimpit arsip |
I met many new people, of course. Banyak dari mereka adalah pemandu diorama, yap, THAT Diorama Arsip Jogja, some of them adalah kakak tingkatku juga wkwk. Coworkers-ku yang ASN juga sangat membantu, very welcoming dan mereka juga bisa diajak diskusi, mungkin karena kebanyakan dari mereka masih cukup muda (newly wed-anak satu) jadi enak aja diajak diskusi.
Wow, rasanya punya gaji (rutin bulanan) itu, kinda mixed feelings for me. Aku biasanya dapet duit dari lomba sejak SMP plus project waktu kuliah, rasanya beda sama terima gaji kerja beneran. Money management sangat sangat sangat penting, dan aku rasa semua orang WAJIB belajar caranya money management (disesuaikan dengan gaji mereka) on a very early stage. Gaji bulan pertamaku habis untuk beli kebutuhan rumah, apalagi waktu itu menjelang puasa juga, aku baru bisa nabung di bulan kedua kerja dan sampe sekarang. Some other things yang aku makin kerasa setelah terima gaji kerja bulanan adalah:
1. Kebutuhan sehari-hari (groceries) mahal (dibandingkan dengan UMR).
2. Punya duit cadangan untuk beberapa hal yang mendesak dan tiba-tiba adalah suatu KEWAJIBAN.
3. Kalau kamu sandwich generation, punya gaji UMR aja nggak bakal cukup. you need to really invest on something that you want (misal tas, baju atau celana), biar sekalinya beli walau mahal tapi kualitasnya bagus sehingga dia berumur panjang. Belum lagi kamu harus nabung buat masa depanmu sendiri, side-job is definitely an option.
4. Beli kebutuhan sehari-hari (sabun, sampo) bundle atau sekalian beli yang ukuran besar jatuhnya jadi lebih murah daripada beli yang kemasan kecil/medium dan harus beli setiap bulan, cari diskonan adalah kunci.
5. INVEST FOR YOUR HEALTH, beli suplemen, sign for a gym subs, jogging rutin, sumpah kerasa banget perubahannya di badan and my whole performance.
Time management adalah satu hal lain yang perlu diperhatikan setelah kerja, apalagi kalo kerja 8-4 Mon-Fri. Mengatur waktu untuk kebutuhan sosial sangatlah sulit, apalagi kalau temen-temen kamu juga udah pada kerja, terlebih kalau tanggal gajian dan jam kerja mereka berbeda (swasta vs. kantor pemerintah). Aku udah ngerasain sendiri sama beberapa temenku, dan pacarku sendiri sejujurnya, mereka Sabtu masuk setengah hari, tanggal gajian beda seminggu sama aku, dan ada yang kerja sampe jam 5 baru kelar, hadehadeh sekali. Time management buat diri sendiri juga nggak kalah penting, make sure you make time for yourself, saat weekend, buat tidur (beneran ini), buat self-love, luluran, keramas pake hair tonic dan conditioner, at home facial, make body butter, journaling, itu semua bener-bener membantu produktivitas. Aku sendiri selalu punya me-time setiap hari Kamis sepulang kerja dan hari Minggu sore-malem, minimal luluran dan at home facial.
Satu lagi adalah relationship dengan coworkers. Apapun yang terjadi di kantor, ends di kantor juga, termasuk kerjaan dan hubungan dengan rekan kerja. Apapun yang ada di kantor nggak perlu dibawa hati, and your life would be nicer. Intinya gitu.
I think that's all for now.