Senja itu dan peleton masih abu abu
Kau bilang keluargamu akan melihatmu berlomba
Berdebar jantungku
Antara bahagia dan duka
Jauh hanya memandang
Dekat tak kuasa menyapa
Sedari tadi jiwaku meradang
Andaikan dapat bersalaman saja
Sampai langit beralih sendu sedan
Namun adikmu tak luput dari pandangku
Kesana kemari memotret medan
Kuabadikan ia dalam lensaku
Lucu ia menyapamu
Namun tersirat raut orangtuamu khawatir
Cakrawala gelap, tak pula lomba berlalu
Namun kencan kita yang berakhir
Kapan akhir dari kepura puraan ini, aku sudah tak kuat
Menjadi bayangan dari kenyataan ini
Sampai kapan aku menjadi tak terlihat
Di muka masa depanku sendiri
----11th of November, 2017
6.30pm
0 komentar:
Post a Comment