Monday, December 12, 2016

Doa untuk Indonesia

    Yak sebenernya aku mau post ini sekitar seminggu setelah 17 Agustus, tapi ya....deadline and more, membuatku beneran nggak sempat buat bersantai dan bener bener pake otak kananku.
    71 tahun Indonesia merdeka. Aku agak tergerak dengan suatu post dari timeline di Line, kalo nggak salah judulnya "Surat Untuk Indonesia di tahun 2045" post itu bener bener bikin aku merenungi apa tujuanku belajar selama ini dan apa kontribusiku untuk negeri ini.
    Ketika kamu belajar sejarah, sejarah Indonesia terutama, kamu bisa lihat kemaharajaan Indonesia pada masa Hindu Buddha dulu. Kerajaan-kerajaan Indonesia seperti Sriwijaya, Singasari, Mataram, wilayahnya sampai kemana aja? Indonesia menjadi bandar transito perdagangan internasional yang membawa dampak akulturasi kebudayaan hingga masuknya Islam dan terbentuklah kerajaan Islam. Sampai kepada datangnya orang orang kulit putih yang pada awalnya ingin berdagang karena Konstatinopel jatuh ke Turki Usmani, dan mereka mencari mutiara dari Timur yaitu rempah-rempah Indonesia yang berada di Maluku. Sampai Portugis, Spanyol, Inggris, VOC, pemerintahan Hindia Belanda mencoba merebut dan mengeksploitasi Indonesia, Indonedia angkat keris, angkat parang, angkat bambu dan tombak untuk melawan mereka semua. Dan sampai akhirnya Jepang datang dengan propaganda 3A nya, namun Indonesia tidak terpengaruh akan hal itu, kemerdekaan on progress. Sampai akhirnya tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia, negara terkaya di dunia menunjukkan eksistensinya di kancah internasional. Pribumi Indonesia memang ditakdirkan memiliki keberanian membara dan nonkooperatif terhadap apapun bentuk penjajahan fisik maupun batin.
    Bagaimana dengan sekarang? Bagaimana cucu kita nanti akan mengenang kemaharajaan Indonesia pada 50 sampai 100 tahun yang akan datang? Atau masihkah Indonesia terlihat dalam peta dunia, ataukah tenggelam sebagai Negara Kesatuan Republik Investor yang tidak ada lagi unsur budaya yang dulu diagung-agungkan, hanya ada kemodern-an yang mengikis jati diri Indonesia sebenarnya dan sumber daya sumber daya alam dan manusia serta kekayaan hayati dan non hayati Indonesia yang eksotis nan melimpah dari Sabang sampai Merauke, dari dasar laut sampai puncak gunung. Apakah cerita Kerajaan Sriwijaya hanya akan menjadi dongeng sebelum tidur yang akan dibacakan oleh robot canggih kepada anak anak globalisasi masa depan? Masih akan adakah bangunan bangunan kraton, benteng dan candi sebagai saksi bisu peradaban megah Indonesia zaman dahulu kala? Masihkah mereka akan berbahasa Indonesia dan mengembangkan bahasa daerahnya masing masing? Masihkah mereka mengenal kesenian wayang dan gamelan, kesenian barong dan tarian tarian adat menyambut tamu atau syukur atas panen yang melimpah. Bukan tahayul, namun itulah budaya.
    Semuanya ada di tangan kita, pemuda-pemudi Indonesia. Kemana akan kamu bawa Indonesia pada satu abadnya? Masih akan adakah pemukiman kumuh dan anak anak dibawah umur yang bekerja demi keluarganya? Masih akan adakah ketimpangan sosial yang menimbulkan kecemburuan sosial yang berdampak pada kesatuan negeri ini? Masih akan adakah masalah masalah intern pemerintahan yang selalu hangat dibicarakan masyarakat karena kontroversinya? Masih akan adakah remaja putus sekolah?
    Semua jawaban ada di dalam diri kita masing, masing.

0 komentar:

Post a Comment

people who read my blog

search here?

Amaranggana Ratih Mradipta. Powered by Blogger.