Saturday, July 22, 2017

Mengorientasi

    I finally reach another stage of life called "senior life". In the beginning of the year of school, (again) aku jadi panitia masa orientasi/pengenalan/ta'aruf sekolah, baik tonti maupun sekolah-nya. Tapi kali ini enggak se-sepaneng tahun lalu, no it was a lie, aku sepaneng karena walau kali ini bukan jadi panitia inti PBB (pelatihan baris berbaris), tapi aku harus doubled the job jadi panitia MTM (masa ta'aruf madrasah) juga. Jadi kalo MTM selesai jam 2 dan PBB mulai jam 2, aku harus keluar MTM jam 1.15 makan, ganti baju, lalu ikut apel pembukaan. On the third day, I was VERY late for openning ceremony, jadi aku ndekem di asana terus baru keluar habis apel.
    Jadi di MTM, aku jadi namanya DK (dewan ketertiban) yang tugasnya menertibkan panitia dan siswa MTM yang tidak tertib selama MTM berlangsung. I was shocked ketika aku dipanggil rapat anak OSIS kalau aku dipilih jadi DK, and I doubted it. Tapi setelah di motivasi oleh ketua acara dan temenku di OSIS (big shoutout for Farsaf and Dea), akhirnya aku yakin untuk menjalankan tugas ini. Ini tugas sebenernya agak gabut dari awal rapat sampe pelaksanaannya, soalnya kita cuma nyeleksi PK (pendamping kelas), terus bikin tata tertib dan melaksanakannya pas hari H. The team ada 8 orang, aku, Ilma, Lusinda, Berlian, Aat (koor), Basith, Fathur dan Kholid, entah atas dasar apa memilih kita kita ini yang rakalap sebenernya.
    Di PBB, aku jadi PPK (pendampingnya pendamping kelas:v), dengan partnerku Selvi, Dian (PPK, kelas XII), Faiq, Mila dan Hida (PK, kelas XI). Disini tugas kami bertiga PPK cuma mendampingi PK dalam memberikan materi ke adek adek kelas, membantu semisal PK masih kurang paham dan nyatet koreksi PK untuk evaluasi di akhir acara. Disini juga agak gabut karena kita ada 6 panitia, dengan adek kelas 12 orang, dan di hari kedua cuma 9 orang. PBB tahun ini beda BANGET sama tahun lalu, jadi sedikit agak---ya.....you know? Awkward, dibandingkn tahun lalu.
    The first day of MTM and PBB was a little bit chaotic. Sewaktu MTM aku mulai bertugas siang sesudah dzuhur, dan hari itu nggak ada makan untuk panitia yang shift siang, jadi aku lanjut PBB waktu itu belum makan. PBB hari pertama juga agak chaotic karena sebelum ashar hujan, jadi kita memberikan materi di kelas, baru setelah ashar kita lanjut di lapangan. Sebenernya di tengah tengah waktu habis ashar, aku udah minta roti ke sie kesehatan, tapi aku kasian sama partner PPK aku karena mereka berdua--agak--kurang suka dengan cara PK menyampaikan materi, jadi harus diingetin dan dibantu terus, jadi aku nggak enak harus mundur. Singkatnya setelah evaluasi, maag dan darah rendahku--unfortunately--bersamaan kambuh, karena aku belum makan siang tadi dan tenagaku diforsir, aku langsung pingsan begitu saja dan sesak nafas. I doubted myself untuk bertugas di hari selanjutnya, tapi aku nggak mungkin ninggalin tugas, karena aku nggak mau temen DK-ku (Aat, yang waktu itu se koridor kelas sama aku) nggantiin di kelas, dan aku nggak mau partner PK dan PPK-ku kurang, karena udah ada satu PK-ku yang izin buat besoknya. Walaupun aku udah disaranin sama Basith---yang waktu itu ada saat aku pingsan---buat digantiin aja, aku tetep nggak mau.
    Hari kedua MTM, Ilma nggak bosen ngingetin aku buat minum (biar aku nggak pingsan lagi) dan Basith terus terusan aja ngejekin kalo kemaren aku pingsan, kurang ajar. Hari ini agak well, karena kita 'menertibkan' para panitia dan siswa yang melanggar. Hari ini agak capek juga karena jadwalnya lomba-lomba buat anak kelas X, dan daerah lonbanya itu ada di sekitar ruang kelas, jadi kita juga jaga buat menertibkan anak anaknya semisal ribut atau apa, biar nggak ganggu. Aaand, sebenernya hari ini akan jadi hari yang cukup melelahkan karena panitia diminta ikutan bikin panggung dan dekor setelah PBB hari ini. Aku maksa ikutan sih sebenernya, lagian aku juga ada latian display, tapi ya....banyak pihak yang melarang, jadi okelah. PBB hari ini lebih seru dari sebelumnya, di kelasku, aku sengaja bikin suasana hepi dengan minta mereka kenalan satu per satu, kali ini co card nya ditutup, hueheh asik lah. Tapi emang sih ada anak kelas G (kelasku MTM) jadi aku agak bingung gimana harus bersikap, aku bilang aja sama mereka buat enggak bocorin kedok ku selama ini, wahaha.

Saturday, July 8, 2017

(the goddamn) sunburn

    Aku SERING banget kena sunburn, terutama bagian wajah. Karena, ya... kulitku putih (langsat), jadi kalo aku kena sinar matahari langsung, sebentar aja, sampe pulang mukaku terasa panas kayak kebakar.
    Faktor paling utama kenapa aku suka sunburn adalah karena kegiatanku di tonti. Udah 3 tahun (sejak SMP) aku ikut tonti, jadi.....ya, sun fighter sejati. Kedua, aku sering melakukan aktivitas outdoor (selain tonti), entah itu pramuka-kemah, jalan sama keluarga/temen/doi, atau aku bunuh diri dengan sepedaan siang siang karena ditinggal orangtua di rumah dan gabut (80%). Pada dasarnya emang aku outdoor person. Yang terakhir mungkin karena aku kurang memperhatikan masalah gituan, masalah ke-perempuan-an. Semacam pelembab, lipbalm, bb cream dan uba rampenya, aku baru dikenalin itu sama bunda setelah diceramahin betapa pentingnya menjaga kesehatan kulit terutama pada masa puber, pas SMP (setelah dipanggang habis di lomba tonti), dan baru pake pas udah kapok demam 5 hari gara gara sunburn (ini beneran demamnya gara gara sunburn, bukan gara gara kecapekan), waktu kemah SMA, dan rutin akhir akhir ini. Jadi ini notes bagi kalian yang baru puber, remaja remaja sekalian, dengarkan kata ibu kalian dan pakai segala pelembab dan uba rampenya saat kalian keluar rumah.
    Sunburn paling menyakitkan waktu kemah SMA, soalnya waktu siang panasnya mashallah. Mana sempet sunblock-an waktu kemah, jadi aku bodo amat langsung terjang aja waktu kegiatan siang. Begitu pulang ke rumah langsung deh rasanya muka panaaaas banget, kalo dipegang perihnyaaaaaa, dan aku demam 5 hari gara gara itu. Sunburn aku di sekitar hidung sama pipi (soalnya aku pake jilbab), dan pemulihannya seminggu, aku nggak keluar rumah siang siang, aku kompres pake es batu atau air dingin, terus aku kasih Lucas Papaw Ointment. Alhamdulillah setelah itu enggak panas lagi, dan aku rutin setiap malem pake pelembab, dan setiap pulang sekolah bersihin muka pake cleanser, karena masalah kedua aku selain gampang sunburn adalah tipe kulitku dry, jadi amat sangat menyakitkan kalo udah panas terik terus kena debu, dan malamnya lupa bersihin pake cleanser terus tidur tanpa pelembab, rasanya kayak tanah tandus yang pecah pecah itu. Yang paling menyakitkan ketiga adalah
*masuk sekolah habis kemah
Temen (1): "asem mukaku gosong"
Temen (2): "iya nih, sama"
Temen (3): "siang nya panas banget ya di Sermo"
Aku: "iya aku juga gosong ya"
*Temen (1), (2) dan (3) bertatapan
Temen (1): "kalo kamu gosong kami apa?"
EVERY situation.

    I have some tips for those of you who have same problem with me, these are very easy tips dan bahan bahannya ada di rumah (semisal gaada ya beli nggak mahal banget sih). So these are tips for those of you who often get sunburn!
1. 24 jam setelah sunburn
    Kompres wajah pake air dingin atau es batu sesering mungkin selama 24 jam setelah sunburn, untuk mengurangi rasa kebakar di wajah. Dan usahakan keesokan harinya sampai 2 hari kedepan untuk tidak terpapar sinar matahari langsung. Semisal kepaksa ya pake sunblock, topi yang bisa nutupin muka dari sinar matahari langsung atau sunglasses.
2. 48 jam setelah sunburn
    Setelah melewati hari yang cukup menyakitkan kena sunburn, keesokan harinya kamu bisa buat masker tomat untuk menyegarkan dan memulihkan kulit wajah kamu yang sunburn. Caranya gampang, tomatnya bisa di blender tanpa air atau dibelah jadi dua aja terus langsung di apply ke wajah agak dipencet biar airnya keluar. Let it sits for 15 minutes, dan bilas dengan air dingin/normal, pokoknya jangan air anget apalagi panas ya.
3. 72 jam setelah sunburn
    Pada 72 jam setelah sunburn ini bisa masih pake masker tomat tadi, atau pake cara ketiga ini yaitu masker jeruk lemon atau jeruk nipis, tapi semisal kulit kamu sensitif, jangan dulu pake masker jeruk ini yah, soalnya nanti makin perih. Kalo kulit kamu sensitif kamu bisa pake masker jeruk 5 hari setelah sunburn, okay?
    Masker jeruk ini juga gampang, tinggal belah jeruk jadi 2, langsung peras ke wajah, tapi tutup mata kamu ya. Bisa juga kamu tambahin madu, jadi kamu peras jeruk tadi ke wadah terus masukin 1 sendok teh madu, baru di apply ke wajah. Let it sits for 15 minutes, terus bilas dengan air dingin/normal.
    Setelahnya, semisal kamu berniat memutihkan wajah kembali (but in some cases (like mine) warna kulit wajah akan kembali lagi without proper facial treatment), bisa diterusin pake masker tomat dan jeruknya. Tapi kalo masker jeruk cukup dua kali seminggu, soalnya buah citrus kalo keseringan dipakein ke kulit wajah malah bisa bikin iritasi atau agak panas-perih gitu. Perawatan jangka panjangnya, terusin pake pelembab dan rutin membersihkan wajah setelah beraktivitas (terutama yang kebanyakan aktivitas outdoor), dan selalu gunakan sunblock setiap kali keluar rumah atau semisal kamu berencana "bunuh diri dengan tanning" (swimming, doing 'mostly' outdoor activity, biking, hiking). Don't forget sunglasses dan topi, atau masker untuk meminimalisir sunburn kalo semisal kalian enggak punya atau males (*haha, me) pake sunblock.

    So thats the story of how often I got sunburn, and tips from me based on my own routine dealing with the goddamn sunburn. Semoga bermanfaat dan nggak bikin kalian pesimis kalo mau lakuin kegiatan outdoor.

people who read my blog

search here?

Amaranggana Ratih Mradipta. Powered by Blogger.