20220218: Sempro ~ moon's blog

Aku dari mana ya ceritanya? mungkin dari awal aku mulai nulis skripsi aja biar kronologis. Aku mulai kepikiran judul skripsi itu baru di akhir tahun 2020, karena aku tau kalo di semester 6 bakalan ada percepatan skripsi. Aku mulai kepikiran ya, bukan aku mulai mikir, aku akhirnya tulis di jurnal beberapa judul dan masalah yang pingin aku ambil. Beberapa judul yang sempet kuat dan nggak aku ambil diantaranya: (1) Letusan Gunung Merapi dan Dampaknya bagi Masyarakat Kaliurang (tahun sekian), (2) Folklore Nyi Roro Kidul sebagai Bagian dari Sejarah Mataram Islam, (3) Perangko dalam Persuratan Indonesia tahun 1945-1995. Judul pertama emang geografi banget, ya iyalah aku masih pingin belajar soal geografi, aku masih cinta sama geografi gitu kan. Masalahnya adalah, aku nggak yakin sama sekali sama sumbernya, mungkin arsip ada, tapi sumber pendukung yang 'menabrakkan' kajian geografi sama sejarah ini, menurutku cukup rumit. Judul kedua aku antara ngasal dan---ngasal, HAHA, soalnya aku nggak kepikiran arsipnya, mungkin ada, pasti ada, tapi kayaknya bakalan berbahasa Jawa Kuno dengan aksara Jawa Kuno juga. Masalah ini menarik, kalo cuman dijadiin artikel, dan bukan skripsi, 'menabrakkan' mitos dengan sejarah. Kayaknya intinya aku suka tabrak-tabrak aja gitu. Judul ketiga adalah judul yang PALING dekat yang aku sebenernya mau ambil: periodesasi jelas, masalah jelas, lokasi jelas, arsip pasti ada di ANRI atau di Museum Perangko sekalian. Masalahnya adalah: covid19, dan aku belum vaksin, harga antigen masih mahal.

Feb 2021 Pada bulan---aku lupa, kalo enggak salah Maret 2021 itu percepatan skripsi, intinya dikasih deadline proposal, pengajuan masalah dan latarbelakang di website SIBIMTA (website tugas akhir). Satu judul yang aku yakin bisa kerjain dan cuman di Jogja lokasinya adalah soal ketoprak mataram RRI Yogyakarta, nah kenapa tiba-tiba ketoprak mataram RRI Yogyakarta? Ceritanya, waktu aku ngulang 30 hari kepengurusan di UKM (Februari), aku ketemu sama alumniku yang adalah Dalijo Angkringan TVRI, namanya mas Stef, iya Dalijo sih, nama aslinya Stef. Waktu itu prokernya adalah seminar ketoprak memang, dari bidangku Litbang, dan aku nemuin mas Stef di Auditorium Nusantara II RRI di Demangan, cuman depan kampus. Disana memang lagi tapping ketoprak, aku lupa, pokoknya tentang Singhasari, akhirnya aku dan temen-temenku nunggu mas Stef selesai tapping sambil sekalian nonton. Setelah selesai kita ngobrol, dan juga ketemu sama pemain lain, yang juga pegawai RRI, namanya pak Sugiman. Singkat cerita, setelah seminar ketoprak, aku minta nomor pak Sugiman sama mas Stef, dan aku nawaitu, bismillah semoga ini judul yang tepat.

Mar 2021 Aku kemudian mulai ngurus perizinan buat ke RRI langsung, butuh genose, proposal dan lain-lain. TERNYATA, di RRI tidak ada arsipnya zaman sebelum 2000an, aku kecewa banget karena yang aku teliti itu sekitar Orde Baru (65-99), aku pulang dari RRI tangan kosong, waktu itu aku belum ketemu pak Sugiman, aku baru sorenya ketemu pak Sugiman setelah beliau juga siaran. Setelah aku ketemu pak Sugiman, aku tercerahkan banget, pak Sugiman menyarankan aku langsung aja ke narasumber pelaku seni ketopraknya aja, nama pertama adalah pak Widayat, kepala bidang budaya tahun 1980an. Aku juga sedikit wawancara sama pak Sugiman, dan aku memahami masalah tahun segitu. Plot twist lagi, ketika aku research, dosenku ternyata juga nulis soal ketoprak, dosen pembimbing (sementara) banget. Aku makin semangat sih buat cari, dan beneran wawancara ke nama-nama yang sudah disebutkan sama pak Sugiman, soalnya di DPAD pun nggak ada arsip-arsipnya.

Apr 2021 Bulan April rencananya adalah aku mau magang dulu, aku dan temen-temen aku udah ke beberapa tempat magang di Jogja (kota). TAPI TERNYATA, magangnya masih semester depan. Akhirnya aku lanjutin buat nulis latar belakang dan cari-cari lagi masalahnya. Aku antara mau gas ke rumah narasumber masih sedikit ragu, yang pertama karena di UKM lagi ada acara dan yang kedua, 'keadaan' PPKM ini bener-bener enggak jelas. Keadaan yang ketiga sebenarnya aku lagi mentally unstable karena masalah 'lain' yang masih merupakan dampak dari covid19 dan juga dampak dari kegiatan kegiatan lalu yang aku lakukan.

May 2021 Bulan traumatis.

Jun 2021 Ngurus KKN.

Jul 2021 Mulai KKN, dan lockdown 2.0.

Sejak bulan Juli sampai Desember itu aku melakukan banyak sekali hal, KKN yang mati banget rasanya, terutama bulan Agustus-September. KKN kemudian dilanjut sama magang bulan Oktober-awal Desember, dilanjutkan lagi dengan project Kedaireka VR SDGs (*lupa banget mau upload postingan ini). Aku jadi nggak ada waktu buat ngapa-ngapain, selain fokus kepada hal-hal yang sedang aku kerjakan, karena bobot sksnya gede-gede tuh, aku harus serius. Aku mulai lagi pertengahan Desember.

Dec 2021 Pertengahan Desember, setelah laporan magang selesai, ujian KKN juga selesai, nilai KKN udah keluar, dan tidak ada lagi kegiatan UKM, aku mulai nulis latarbelakang dan masalah bener-bener serius. Dosenku tipenya yang teliti dan bisa dikatakan susah, pokoknya masalah itu harus bener-bener masalah yang ada, masalah adalah realita yang tidak sesuai dengan kenyataan. Nggak cuma aku yang struggling sama dosen ini, temen-temen akupun struggling, tapi karena aku udah bimbingan dari Maret, aku jadi bisa sedikit memahami dosenku ini maunya gimana. Bulan ini juga aku akhirnya ketemu sama pak Widayat di dalem-nya beliau di Jalan Wonosari, aku seneng banget karena aku dapet banyak insight, karena memang beliau kan pelakunya, kalau pak Sugiman kemarin kan tangan kedua. Proposal pertamaku yang udah sesuai banget sama ketentuan dari prodi, aku kirim di SIBIMTA akhir bulan, akhir tahun.

Jan 2021 Bulan Januari aku ke Jakarta, buat ke ANRI, dan sepulangnya dari Jakarta (dan Cirebon) aku langsung ketemu sama pak Widayat lagi buat minta arsip, dan alhamdulillah banget akhirnya aku dapet arsip dari tangan pertama. Bulan Januari sebenarnya aku targetkan jadi bulan aku untuk sempro, sebelum ulangtahunku (23), tapi ternyata dosenku baru kasih proposalku lagi tanggal 20, dan revisinya banyak, aku harus research lagi. Aku memberikan waktu kepada diriku sendiri maksimal 7 hari buat nggarap revisi, saking aku pingin cepet pokoknya, it's just me being myself, nobody pushes me harder than myself.

Feb 2021 1 Februari banget, dosenku kembali memberikan koreksi, dan langsung aku selesaiin tanggal 8 (dengan terseok-seok, tapi gapapa). Alhamdulillah tanggal 9 Februari di acc sama dosen pembimbingku, dan aku langsung cari informasi "Sempro tuh ngapain aja?". Karena memang kesalahku, aku nggak pernah nonton temenku sempro, entah lupa entah nggak sempet, jadi aku clueless banget sama sempro itu ngapain aja, dan kenapa juga harus ada sempro. Untungnya, ada temenku yang juga mau sempro minggu depan, malah ada 4 orang lain, jadi akhirnya kita bagi ke dua hari, Kamis (17) dan Jumat (18), dan aku (serta teman temanku kelas B) di hari Jumat.

Selain aku clueless sempro ngapain aja, aku juga clueless mengurus sempro di website gimana caranya. Akhirnya dari hari Jumat (11) aku ngurus semua, mulai dari nyari pengulas (aku cari kating yang juga dosen pembimbingnya sama kayak aku), revisi typo dan kesalahan penulisan lain di proposalku, buat powerpoint (shoutout to Acil yang udah pinjemin aku Canva sejak KKN), buat poin-poin penting yang mau aku omongin yang nggak ada di powerpoint, dan yang paling penting adalah latihan ngomong, dan make sure aku nggak sampe mana-mana ngomongnya.

18 Feb 2021 The day, anggaplah hari ini berjalan dengan lancar memang, alhamdulillah. Masalah yang cukup fatal adalah CANVA NYA NGGAK MAU KEBUKA, jadi aku harus pake ppt sendiri, dan ya gapapa sih, cuman font-nya sedikit terdistorsi gitu. Aku dapet banyak masukan dari pengulasku dan juga dari dosen penguji, untungnya aku ngambil pengulas dari kating yang juga dosbimnya sama kayak aku, jadi dia tau nih mana aja yang biasanya dosbimku bakalan koreksi. Intinya, alhamdulillah, lancar, dan aku siap revisi lagi habis ini, I set myself targets, and I'm positive I could do it.

Aku bukan tipe yang 'merayakan' sempro sebenarnya, karena ini baru proposal dan perjalananku masih panjang. Orangtuaku aja nggak tau aku mau sempro, baru aku kasihtau hari h, dan cuma Ozi yang ke rumah---selain masalah covid yang juga lagi cukup marak akhir-akhir ini, balik lagi aku juga bukan tipe yang merayakan. I'm so grateful tho, temen-temen SMA-ku join di google meet, dan some of them kasih aku snack, I appreciate them so much.