Saturday, July 23, 2022

Jalan-jalan di Jakarta lagi

      Kayak enggak ada capek-capeknya ke Jakarta terus ya aku tahun ini. Ya gimana dong, kebanyakan keluarga besar di Jakarta dan sekitarnya. Seperti biasanya, aku tidak menyia-nyiakan waktu sendiriku di Jakarta buat jalan-jalan. Sebenarnya aku pingin banget ke Kota Tua, udah lama, aku pingin merasakan Jakarta masa Batavia, please time travel take me back!

     Ada beberapa destinasi yang menjadi rencanaku, tentu saja mostly adalah museum. Pertama-tama adalah Museum Nasional, siapa yang nggak mau ke Munas?????? ya ada sih orang yang nggak tertarik ke Munas, cuman kalo aku tertarik ya, hehe. Kedua, museum Fatahillah, atau Museum Sejarah Jakarta, ini udah jelas banget karena tadi aku bilang pingin merasakan Jakarta masa Batavia, jadi aku harus ke Kota Tua dong. Dua opsi lainnya adalah Museum BI dan Museum Sejarah Nasional. Tapi pada kenyataannya aku hanya bisa cover dua museum, yaitu Museum Nasional dan Museum Fatahillah. 

     Museum Nasional masuknya cuma 15.000, tapi, oh, my, God. Sumpah, kalo aku punya lebih banyak waktu disini (dan tentu aja temen yang bisa diajak buat 'nggumun') aku pasti bakalan berlama-lama di museum ini. It was unreal, aku sampe bingung mau dokumentasiin apa aja, bener-bener keren banget bangunannya dan koleksinya. Buat temen-temen sejarah yang mau meneliti zaman Hindu Buddha kayaknya bakalan seneng kesini karena ada banyak koleksi arca dan prasasti di bagian depan pintu masuk.






     Destinasi kedua, aku langsung ke Museum Fatahillah, turun di stasiun Jakarta Kota dan ngeliat jalur rel buntu, udah pernah belom kamu? wkwk. Sayangnya, waktu itu kawasan Kota Tua lagi direnovasi, tapi digadang-gadang bakalan jadi area pedestrian. Aku setuju sih, soalnya emang enak aja buat jalan chill bareng temen (lagi-lagi saya sendiri gitu, nasibnya). Museum Fatahillah masuknya cuma 5.000 aja, tapi harus pake kartu Jakarta JakLingo yang topupnya minimal 35.000. Ini rada awikwok tapi sebenernya cukup menguntungkan karena kartu ini juga bisa digunakan untuk masuk beberapa destinasi wisata, KRL, MRT dan Bus Trans. Isinya Museum Fatahillah ini, seperti namanya, Museum Sejarah Jakarta, ya sejarah Jakarta dari zaman prasejarah sampai menjadi Jakarta. Menarik banget, soalnya seperti yang kita ketahui, sejarah Jakarta itu biasanya 'menarik' pas zaman-zaman Batavia karena akulturasi budaya Indis-nya, tapi sisi lain dari Jakarta juga menarik banget. Sayangnya memang aku nggak punya banyak waktu disini, padahal sebelah ada museum BI, see you next time Kota Tua when I got time and friend(s) with me.





     Sodaraku menyarankan aku buat kulineran di Blok M, dan dia juga nitip sesuatu di Papaya. Sayangnya aku enggak kulineran beneran di Blok M, aku cuma sholat dan makan di Plaza dan langsung ke Papaya. Tentu aja dari sini aku ganti dari KRL ke MRT. Kocaknya, aku ngide untuk mampir sebentar ke Citayam Fashion Show di Dukuh Atas, demi konten, demi nyenengin temen-temen aku yang tau aku di Jakarta dan nyuruh aku ke Citayam. Tapi bad idea juga karena aku pulangnya kesorean, dan aku bareng sama jam pulang kerja yang cukup brutal di Sudirman-Manggarai.





See you next time Jakarta!

0 komentar:

Post a Comment

people who read my blog

search here?

Amaranggana Ratih Mradipta. Powered by Blogger.