Just like another past years, ketika sampai di pertengahan tahun sampai akhir tahun, selalu ada ending bittersweet yang buat aku seneng sampe ke puncak Everest, dan terpuruk sampai ke Marina, there's no in between.
Tapi pada kenyataannya, pengalaman itulah yang bikin aku belajar setiap tahunnya, untuk mempersiapkan badai di tahun yang akan datang. So, there's no reason not to cherish every storm, just, enjoy and learn.
Kalau diringkas, 2016 ini memang bukan cuma fisik yang sering capek. Tapi pikiran, hati dan jiwa mengalami lelahnya menghadapi 2016. Dimana banyak up and down, tawa dan tangis, semuanya.
Semuanya.
As I grew up, bukan lagi certain person atau certain problem yang aku hadapi atau aku lawan, tapi diriku sendiri. Berkecambuk dengan ego, menyelaraskan mau dengan mampu, menyingkirkan alasan dan keluhan, sakit fisik-jiwa-hati-pikiran tapi masih ada hal yang harus diselesaikan. Mulai mengerti protes, demontrasi dalam sukma dan perdebatan hebat antara rasio dan nurani.
And for my new year event this year, I have no proper plans actually. Since my mom and dad have no moods for having holiday because of their work, and my boyfriend asked me many times wrether I'm going or not this year. Plus, I think my bestfriends (Areta, Dinda, Adit (he'll not going to be back to Lampung, because his dad will come), Fatih (but sure he'll have plan) and maybe some of konco dolan squad minus Yudha (he'll back to Lampung). And of course my boyfriend, Ozi, his dad is working even on holiday), are not going anywhere too, so maybe I'll have new year eve with them, I guess. Also, I'm not in the mood for going anywhere, I just need a relax holiday at home, with less money, with beloved people.
Okay, so, 2016 has been the most complicated year so far. Karena kalo kata orang memang semakin tua seseorang semakin banyak tanggung jawab yang diembannya. Itulah mengapa kadang aku sedih/sampe nangis di malam pergantian tahun pada saat ulangtahunku. Aku nggak suka menjadi orang dewasa, aku pingin tetap muda, bersikap muda. Di 2016 ini aku diajarkan untuk meninggikan impian pada saat aku merasa rendah, dan merendahkan hati saat aku ditinggikan. Selain itu, aku diajarkan untuk membagi waktuku sebijak mungkin, untuk keluarga, untuk sahabat (ni banyak kalo disebutin), untuk sekolah (incl: tugas, pr, group discuss, OSN, lomba, tonti), untuk Ozi, dan masih banyak lagi, dan tanpa mengorbankan kepentingan satu sama lainnya, lalu kepentingan siapa yang harus dikorbankan? Kepentingan pribadi, pesan moralnya: stop complaining. Aku diajarkan untuk selalu profesional saat on duty, mengambil keputusan sebijak mungkin walau suasana hatiku lagi porak-poranda atau fisikku sedang lemah, because people wont accept your excuses anymore, they want what they want. Yang menarik adalah, Allah memperlihatkanku watak sebenarnya dari orang orang disekitarku, yang aku anggap buruk bisa jadi baik, yang aku anggap baik bisa jadi buruk, it changes my perspective a lot. Kalo kata Haymich Albernathy di Hunger Games: Catching Fire "remember who's the real enemy is" and I just find out this year. Aku juga diajarkan untuk cari uang sendiri saat ada kebutuhan yang mendesak, namun orangtua belum bisa memenuhi. Aku merasa sudah dewasa dan malu apabila harus meminta, apalagi meminta hal yang aku mau, bukan yang aku butuh.
Tapi terus apa yang aku bisa ambil hikmahnya dari semua kejadian dan ujian yang ada di 2016 ini? Ya banyak, hikmahnya agar aku enggak mudah kebawa emosi--jadi aku bisa stabil dan bisa mikir dengan jernih untuk mengambil keputusan/berbuat sesuatu. Agar aku tulus dan ikhlas mengerjakan suatu amanah yang diberikan sama aku dengan penuh tanggung jawab: stop complaining, stop giving excuses. Agar aku bisa manage waktu dalam hidup aku, manage semua event dengan cara bikin juknis (jobdesk) supaya hidupku teratur. Agar aku bisa menyikapi watak temen temen aku dengan baik sesuai perangainya masing-masing. Agar aku bersikap malu harus minta Bunda uang jajan, yang memaksaku untuk cari uang dengan caraku sendiri dan harus dengan cara halal. Agar aku sabar, agar aku jadi lembut hatinya, agar aku pemaaf, agar aku jadi orang sederhana, agar aku selalu bersyukur, agar aku selalu rendah hati, dan masih banyak lagi. 2016 thought me so well, 2016 merubah banyak perspektifku. And sure I'll be different Diftha in the next year (this ain't bullshit). So I hope, kalian semua yang membaca post ini, bakalan jadi orang yang lebih baik juga di tahun yang akan datang, sure karena kalian telah diberi kesempatan oleh Tuhan untuk hidup di tahun yang akan datang. Jadikan itu sebagai motivasi untuk merubah diri kamu dengan segala hal yang telah kamu pelajari di tahun sebelumnya. Karena percuma aja kalo dalam setahun yang telah kamu lewati kamu nggak belajar apa apa.
That's all I guess. Waktunya credits untuk orang-orang yang telah menginspirasi dan menghancurkan hidupku selama setahun ini.
Tapi pada kenyataannya, pengalaman itulah yang bikin aku belajar setiap tahunnya, untuk mempersiapkan badai di tahun yang akan datang. So, there's no reason not to cherish every storm, just, enjoy and learn.
Kalau diringkas, 2016 ini memang bukan cuma fisik yang sering capek. Tapi pikiran, hati dan jiwa mengalami lelahnya menghadapi 2016. Dimana banyak up and down, tawa dan tangis, semuanya.
Semuanya.
As I grew up, bukan lagi certain person atau certain problem yang aku hadapi atau aku lawan, tapi diriku sendiri. Berkecambuk dengan ego, menyelaraskan mau dengan mampu, menyingkirkan alasan dan keluhan, sakit fisik-jiwa-hati-pikiran tapi masih ada hal yang harus diselesaikan. Mulai mengerti protes, demontrasi dalam sukma dan perdebatan hebat antara rasio dan nurani.
And for my new year event this year, I have no proper plans actually. Since my mom and dad have no moods for having holiday because of their work, and my boyfriend asked me many times wrether I'm going or not this year. Plus, I think my bestfriends (Areta, Dinda, Adit (he'll not going to be back to Lampung, because his dad will come), Fatih (but sure he'll have plan) and maybe some of konco dolan squad minus Yudha (he'll back to Lampung). And of course my boyfriend, Ozi, his dad is working even on holiday), are not going anywhere too, so maybe I'll have new year eve with them, I guess. Also, I'm not in the mood for going anywhere, I just need a relax holiday at home, with less money, with beloved people.
Okay, so, 2016 has been the most complicated year so far. Karena kalo kata orang memang semakin tua seseorang semakin banyak tanggung jawab yang diembannya. Itulah mengapa kadang aku sedih/sampe nangis di malam pergantian tahun pada saat ulangtahunku. Aku nggak suka menjadi orang dewasa, aku pingin tetap muda, bersikap muda. Di 2016 ini aku diajarkan untuk meninggikan impian pada saat aku merasa rendah, dan merendahkan hati saat aku ditinggikan. Selain itu, aku diajarkan untuk membagi waktuku sebijak mungkin, untuk keluarga, untuk sahabat (ni banyak kalo disebutin), untuk sekolah (incl: tugas, pr, group discuss, OSN, lomba, tonti), untuk Ozi, dan masih banyak lagi, dan tanpa mengorbankan kepentingan satu sama lainnya, lalu kepentingan siapa yang harus dikorbankan? Kepentingan pribadi, pesan moralnya: stop complaining. Aku diajarkan untuk selalu profesional saat on duty, mengambil keputusan sebijak mungkin walau suasana hatiku lagi porak-poranda atau fisikku sedang lemah, because people wont accept your excuses anymore, they want what they want. Yang menarik adalah, Allah memperlihatkanku watak sebenarnya dari orang orang disekitarku, yang aku anggap buruk bisa jadi baik, yang aku anggap baik bisa jadi buruk, it changes my perspective a lot. Kalo kata Haymich Albernathy di Hunger Games: Catching Fire "remember who's the real enemy is" and I just find out this year. Aku juga diajarkan untuk cari uang sendiri saat ada kebutuhan yang mendesak, namun orangtua belum bisa memenuhi. Aku merasa sudah dewasa dan malu apabila harus meminta, apalagi meminta hal yang aku mau, bukan yang aku butuh.
Tapi terus apa yang aku bisa ambil hikmahnya dari semua kejadian dan ujian yang ada di 2016 ini? Ya banyak, hikmahnya agar aku enggak mudah kebawa emosi--jadi aku bisa stabil dan bisa mikir dengan jernih untuk mengambil keputusan/berbuat sesuatu. Agar aku tulus dan ikhlas mengerjakan suatu amanah yang diberikan sama aku dengan penuh tanggung jawab: stop complaining, stop giving excuses. Agar aku bisa manage waktu dalam hidup aku, manage semua event dengan cara bikin juknis (jobdesk) supaya hidupku teratur. Agar aku bisa menyikapi watak temen temen aku dengan baik sesuai perangainya masing-masing. Agar aku bersikap malu harus minta Bunda uang jajan, yang memaksaku untuk cari uang dengan caraku sendiri dan harus dengan cara halal. Agar aku sabar, agar aku jadi lembut hatinya, agar aku pemaaf, agar aku jadi orang sederhana, agar aku selalu bersyukur, agar aku selalu rendah hati, dan masih banyak lagi. 2016 thought me so well, 2016 merubah banyak perspektifku. And sure I'll be different Diftha in the next year (this ain't bullshit). So I hope, kalian semua yang membaca post ini, bakalan jadi orang yang lebih baik juga di tahun yang akan datang, sure karena kalian telah diberi kesempatan oleh Tuhan untuk hidup di tahun yang akan datang. Jadikan itu sebagai motivasi untuk merubah diri kamu dengan segala hal yang telah kamu pelajari di tahun sebelumnya. Karena percuma aja kalo dalam setahun yang telah kamu lewati kamu nggak belajar apa apa.
That's all I guess. Waktunya credits untuk orang-orang yang telah menginspirasi dan menghancurkan hidupku selama setahun ini.
But first, alhamdulillah, terimakasih ya Allah. Aku masih diberi kesempatan hidup di tahun 2017. Terimakasih ya Allah, hamba telah diberikan ujian yang banyak di tahun ini, semoga hamba bisa belajar dari itu semua untuk memperbaiki diri hamba di tahun yang akan datang. Ya Allah, alhamdulillah, terimakasih atas semua nikmatMu yang hamba rasakan di tahun ini.
Kedua, terimakasih kepada Ama dan Bunda. Terimakasih atas support dan bimbingannya di tahun ini, I know I'm being reckless sometimes, soalnya aku masih belom bisa terima keadaan waktu itu, dan plus suasana di sekolah juga lagi berantakan dan aku nggak tau harus curhat kemana soalnya bunda sibuk. Maafin aku yang masih banyak minta, maafin aku yang belum mandiri, I'm sorry, sure I'll fix it next year. Inshallah tahun ini kita berjaya yah, ama bunda, I love you--infinity.
![]() |
Family dubbbzzz |
Ketiga, my beloved RADOFA, Areta, Dinda, Adit, Fatih, Ozi. Semoga kita tetep erat sampai se akhir akhirnya akhir. Sukses selalu buat kita semua di tahun/semester yang akan datang. Semoga kita tetep langgeng persahabatannya sampe tar reuni pas udah punya cucu 3, terus kuburan kita jejeran, atas kuburan kita kasih mahkota, yoi dubbszt.
![]() |
Maaf maaf ya |
![]() |
Gatau dah Dinda sama Fatih ngapain |
![]() |
yang ada penampakan kacamataan anggap saja titisan Cepot |
![]() |
DRA Bukan cuman sekedar nama namun doa Gelar DRA. gitu maksudnya |
Bocah bocah maen--Jek, Cahyo, dan Konco Dolan squad, makasih kalian mah suka bikin aku ketawa ketawa sendiri gitu kalo lagi kumpul. Jalan jalan kalian juga suka bikin iri, kurang ajar kalian mah.
![]() |
Dipilih dipiliiihhhh Kecuali yang dua dari kanan U tease him, I'll dug yo' grave |
TRISOC! Sedih parah kenapa kita harus dipisah, memang fu--ed up, tapi semoga kelas XII dibalikin yah kelasnya, aamiin. Kangen parah suasana kelas sama kalian. Semoga kalian sukses selalu di kelas barunya, tetep semangat walaupun enggak seperti apa yang kalian harapkan. Dan buat yang sekelas sama aku: "stay strong broh(": I feel what u feel".
![]() |
Terpeaaaa |
![]() |
Bodo amat ya kelasnya diacak |
![]() |
We are unbreakable |
Keluarga baruku yaitu EL CION CLASS. Thankyou for this semester, and goodluck for next semester.
DIPILIIHHHHH |
Fullteam~ |
Can't sit with us |
Next, my lekker dan kopma lovers. Yaampun, makan terus aja ya sampek mampus. Semoga kita sukses selaluuu.
TONTI MANSA! Dan adek adek kelasku yang barusan dilantik. Tetap semangat, karena taun ini acara-acara sudah dipegang sama kalian semua (aaaa bahagia). Angkatanku, bantuin adek adeknya, bimbing sampe bisa, jangan pernah dilepas, jangan mrotoli, tetep kompak. Kakak kakak kelasku tersayang, sukses UN--SNMPTN--SBMPTN-nya, abis itu maen ya:v jangan lupa sama angkatan kita loch.
![]() |
Tertata |
![]() |
Tidak tertata |
![]() |
Sangat amat tidak tertata |
Last but not least, temen maen-temen gapernah kenyang-temen nggosip-temen curhat-sahabat terbaik-kakak yang suka marahin-pacar, all in one special package, Muhammad Anis Ghozi Pentha Pratama. Terimakasih atas setahun yang penuh suka-duka, berantem-manja, ketawa-nangis, dan semua up and down. You inspire me to be better, sifat enggak mudah menyerah dan selalu positifmu yang bikin aku kagum sekaligus iri. Banyak orang yang gatau betapa berbakat dan cerdasnya kamu, berbakatnya kamu dalam menangani semua masalahmu, dan cerdasnya kamu dalam ilmu kehidupan. Stay true, be who you are, namun selalu kaji sikap sikapmu mana yang baik dan buruk, kalo masih ada yang buruk berubahlah untuk dirimu sendiri, untuk orang disekitarmu. Tetep lakuin apa yang kamu cintai, pelajari terus dan asah bakatmu. Aku selalu dukung yang terbaik buat kamu.
![]() |
Maap maap ya....maap |
Put yo sh-- together and be ready for 2017.
2017
Kick ma ass