Wednesday, May 29, 2019

THE END OF GAME OF THRONESSSSSS!!!!!

    Game of Thrones episode finale left me hanging, and I bet you are too. Unpredicted plots plus Bran became the king out of nowhere left us a lot of question marks. We are NOT expecting this, Dany became mad queen, Varys died, and Jon killed Dany. I thought it would be Arya---but, I'm sure, the producers wont give any spotlight again to her after her big event of killing Night King on the third episode. But why Jon? Jon nearly have no reason, apalagi sama sama Targaryen, and he loves her (okay tho this is not the main reason, but), Sansa dan Arya punya alasan yang lebih kuat. Little did I know, Jon preventing Dany from killing his sisters because Sansa is diplomatically against Dany, yea this makes sense. I just don't...get it why Dany tiba-tiba jadi beringas gini, kalo ini dipicu gara-gara Cersei menggal Missandei, ya sudah kan Cersei aja yang langsung disembur api, warganya enggak usah, karena Tyrion udah memperingatkan Dany kalo dia pasti nggak mau jadi Queen of Ashes. Tapi setelah aku balik ke season 7 episode 2 mungkin Dany masih terngiang perkataannya Olenna Tyrell, "He's a clever man, your hand (Tyrion). I've known a great many clever man. I've outlived them all. You know why? I ignored them. The lords of Westeros are sheep. Are you as sheep? No, you're a dragon. Be a dragon." But why? Why did she listened to her (Olenna, yang baru aja ketemu) instead of  Tyrion (yang udah lama dia ketahui, willingly kabur dari Iron Island, dan akhirnya jadi Hand).
    Maksudnya Dany membebaskan semua dari 'roda kekuasaan' itu, gimana? Membunuh semua lord kayak yang dia lakukan di Slaversbay sama Astapor atau gimana. Hehehe tapi lucu banget si pas Jon mau nemuin Dany, trus Drogon tiba-tiba bangun dari tumpukan abu (or snow?) Dia lagi sembunyi apa gimana. Dan masih inget waktu Dany di The House of Undying? Dia ngeliat the Throne sekitarnya hancur dan penuh salju (or ashes, again, idk), itu scene yang hampir sama dengan di episode ini, hampir sama. Dan Dany bahkan belum duduk sama sekali di the Throne, baru megang doang dan tiba-tiba Jon dateng. Tapi makes sense kenapa dia nggak dengerin Tyrion bilang kalo denger bel berarti mereka sudah nyerah, tapi dia tetep nyemburin api---Jon aja nggak dia dengerin, seorang Jon yang dia cintai, nggak dia dengerin. Until Jon killed her.
    Disini I gave Drogon a HUGE apreciation, he knew it when Dany died, and Jon was there, he didn't kill Jon. NANGIS BANGET NGGAK SIH KETIKA DROGON MENCOBA BANGUNIN DANY ASTAGANAGA, terus dia nangis, dia marah besar. Jon udah siap banget mau disembur api, but instead, Drogon nyembur Iron Throne SAMPE MELELEH, lalu dia bawa Dany pergi, gitu aja. Kayaknya emang cuma Drogon yang paling pinter dari sekian cast 8 season ini. He knew it was the throne, not Jon, he broke the chain, no, he FRICKIN BURNED IT.
    Scene dimana para lords dan ladies berkumpul, bisa bisanya juga Sansa nyuruh omnya duduk, really? Aku cuma bingung aja. Also, Bran the Broken? And......"why do you think I came all this way?" DUDE? Then WHY??Like....why?What? Oke. Nggak cuma itu sebenernya, Westeros pada saat itu udah mulai dibangun lagi apa gimana? Karena setelah scene Jon pergi, kan scene Brienne buka-buka buku yang isinya riwayat knights gitu, ah lupa namanya, sama waktu Tyrion mau rapat sama petinggi kerajaan, semuanya udah kembali seperti semula, gitu. AND BRONN? Bronn yang bisa tiba-tiba ke Winterfell bawa panah, kabur gitu aja, dan sekarang dia jadi menteri keuangan, master of coins?
    Scene waktu Jon balik ke Nights Watch, he didn't say a thing to Tormund, and neither did Tormund? Lalu mereka mengembalikan semua Wildlings ke beyond the wall. STARKS PUNYA KAPAL DONG SEKARANG, Arya really killin' it. And how come I didn't talk about how pretty and diplomatic Sansa when she's crown as Queen in the North.
    Memang banyak banget scene yang aku pertanyakan kayak tadi, cuma memang aku puas juga di beberapa decisions D&D made for this ending. This might not the best ending D&D offer as what fans expected, but I'm sure this is better, than any kinds of ending possible. Kayak misalnya, Dany bisa aja masih hidup dan bener-bener sembur api ke seluruh Seven Kingdoms, it would be more complicated to handle. Cersei kalo dia masih hidup, pasti gengsinya bakalan lebih tinggi dari apapun buat bend the knee ke Dany, then again, it would be more complicated to handle. Dan kalo Bran nggak jadi raja, kalo nggak ada siapapun yang jadi raja, malah bakalan lebih susah lagi dicerna, kan ini judulnya Game of Thrones ya? Bukan The History of Democratic Realm, so, someone must be a king, dan dia harus berbeda dari yang lain untuk menghindari semua konflik yang sama selama 8 season ini: anak-anak houses besar saling klaim kekuasaan. Since Bran adalah raven, dia yang bisa mengingat sejarah, dan dia nggak ada interest menjadi raja, nggak akan punya keturunan, dan dia sudah travel dari North sampe Westeros maka dialah yang paling sempurna. So, yea, bisa dilogika kenapa harus gini endingnya, walaupun beberapa scene nggak bisa dilogika.
    JADI INTINYA RAJA/PEMIMPIN YANG APPEALING ADALAH PEMIMPIN YANG MENGERTI SEJARAH, HAHAHAH.
    Yea.
    But if I really have to score it, I score the last episode 7/10. Still, not very satisfying but, quiet good.
    And now I'm waiting for Arya's prequel and sequel.

0 komentar:

Post a Comment

people who read my blog

search here?

Amaranggana Ratih Mradipta. Powered by Blogger.