December was amazing, we went KKL to Solo, Surabaya and Bali. BBBBBUT, 1 December, there was a big day, Mas Adit, a.k.a. Aya's brother got married WITH MY NEIGHBOOR AHAHAHAHAHAHHA, what a small world. So, here's a little story, waktu Aya memperkenalkanku kepada pacar kakaknya, kek mungkin sekitar 1 tahun sebelum nikah, aku main ke rumah Aya yang masih di Jogokaryan.
Aya: "....inilo, namanya mbak Te" (nunjukkin foto)
Aku: ".....*kayak kenal* namanya siapa?"
Aya: "Anita-----eiya rumahnya di....Wiro...." (menghembuskan nafas)
Aku: (menghembuskan nafas)
Aya: (menghembuskan nafas)
Aku: "....itu bapaknya mbak Nita, kalo puasa suka main ke Kauman sama Ama (bapakku)"
Aya: "ealah nyesel ngasih tau"
Dua Desember-nya langsung banget berangkat ke Solo dong. Kita ke Pura Mangkunegaran, Museum Pers, dan yang terakhir sebelum cus ke Surabaya, kita ke Lokananta, and it was so fun. Di Mangkunegaran, kita ke Rekso Pustoko, semacam perpustakaannya Mangkunegaran, there kita melihat-lihat arsip, sumber primer and so on. Habis itu kita belajar dikit dikit tentang Mangkunegaran sambil tour ke museumnya.
Then, kita ke Museum Pers. Di museum pers ini kita juga belajar tentang arsip, Museum Pers itu semacam JogLib nya Solo. Jadi isinya koran-koran, majalah, bulletin, dari gatau zaman kapan sampe sekarang. Ada yang sudah di digitalisasi juga buat koran-koran yang lama banget.
Last, kita ke Lokananta. This is where the fun begin, mungkin karena akunya aja yang suka sama musik, tapi beneran deh, asli, asik banget. Apalagi liat piringan hitam. Jadi awalnya kita dikasihtau soal piringan hitam, bagaimana cara bikinnya, ukurannya, dan dengan ukuran yang bermacam-macam itu bisa dimasukin berapa menit atau berapa jam lagu. Begitu diputerin, lagunya keroncong an dong, enak banget. Habis itu kita ke produksi kaset, sama kayak piringan hitam tadi, dikasihtau gimana cara masukin pita kasetnya, masukin master lagu, sampe packing. Nah, habis itu kita ke studio, ruang rekam yang GEDEEEEEEEEEEEEE banget, disana kita nyanyi Indonesia Raya 3 stanza, dan itu adalah lagu Indonesia Raya paling semangat yang pernah aku nyanyikan selama hidupku. After that, we're OFF TO SUROBOYO!
Sekamar bersama Anas dan Aya memang bukanlah pilihan yang tepat, karena, WOI BEGOK SEMUA AHAHAHAHAHAHAHHAHAHA. I was actually wanting to go to Manyar, tapi kayaknya jauh dan udah jam 10 juga, so, yaudah. Day 1 di Surabaya, we went to BPAD Jawa Timur, ada banyak banget arsip arsip (yaiyalah BPAD) rasanya satisfying aja ngeliat kertas kertas lama, tulisan tulisan lama. After that, we're off to Museum 10 November, I've been wanting to go there ffs, sumpah dan nggak nyesel. But, ofc, jarak antara matahari dengan Surabaya emang lebih deket dari jarak matahari ke bumi.
Masuk museum 10 November rasanya kayak dibawa ke zaman dulu, atau mungkin mas mas tour guide nya aja yang pinter bawa suasana jadi selama kita dengerin itu enggak ngantuk, tapi malah bisa ndagel karena saking masuknya dan saking eksplisitnya penjelasan mas masnya. It was so fun, so damn fun, ada banyak senjata senjata asli juga yang masih berfungsi (kalo difungsikan), dan bambu runcing sungguhan bambu runcing. I was thrilled. It was so fun.
Next we were off to House of Sampoerna, oh, I've missed being here, baunya tu lo, bikin high, awoakwoakwoakaok.
Nah, I would.....like to give an appreciation terhadap Bali, karena baru pertama kali aku ke Bali, so, to the next post please!
0 komentar:
Post a Comment