Monday, December 6, 2021

KKN UNY Segoroyoso II 2021

 ....kuliah kerja, nggak nyata-nyata banget.

susah lah, seharusnya jadi pengabdian malah jadi kayak beban aja gitu, but after all, here's my KKN story, y'all!

Aku mulai KKN bulan Juli, diterjunkan gitu aja. Kelompokku ada 6 orang, Aku, Aya (Ilmu Sejarah), Binti (Geografi), Shafa (PGSD), Ivan (Sasing) dan Pandu (Akuntansi), di Segoroyoso II, Pleret, Bantul, aku ceritain sesuai kronologi aja kayanya. Begitu diterjunkan, kita ada rapat beberapa kali lewat google meet, karena beberapa dari kita ada yang isolasi mandiri, dan sampai akhir Juli kita baru bisa ketemu langsung dan ngomongin soal proker. Proker kita sebenernya beda-beda sesuai jurusan, tapi kita ada dua proker bersama, yaitu pembagian masker, hand sanitizer, dan panduan isolasi mandiri dan pengadaan pojok baca yang pada akhirnya kita beri nama 'Merdeka Mengabdi' karena waktu itu bulan Agustus pelaksanaannya. Satu proker lagi yaitu bimbingan belajar, tapi ini susah banget karena nggak sesuai target, dan kita juga nggak bakalan dapet anak-anaknya kalau kita ngadain secara online aja.

Proker individu ku sama Aya sendiri adalah video edukasi mengenai Mataram Islam Pleret dan mengenai Monumen Soeharto Segoroyoso. Kita sama sekali nggak bisa jalan bulan Juli karena PPKM, Museum Pleret ditutup dan kita juga enggak bisa ngapa-ngapain (at least we thought so). Jadi bulan Juli bisa dikatakan kita menghabiskan 2 minggu sendiri buat nggak ngapa-ngapain, ya ngapa-ngapain sih tapi cuma buat video edukasi kecil-kecilan, poster tentang covid dan lain-lain. Meanwhile beberapa dari kita juga mengakali situasi ini dengan ngadain bimbingan belajar di domisili masing-masing. Buatku, aku nggak bisa mengadakan bimbingan belajar ini karena anak-anak di domisiliku sedikit, jadi aku 'mengungsi' ke domisilinya Aya. Aku dan Aya pun akhirnya enggak ngajarin sejarah, tapi ngajarin apapun itu mata pelajaran Sekolah Dasar.

Karena bulan Juli lalu zonk, bulan Agustus menjadi bulan kerja rodi bagi kami. PPKM akhirnya diturunkan, jalan-jalan sudah enggak lagi dialihkan, frekuensi ambulans wara-wiri cenderung menurun, efek dari vaksinasi mulai terasa, kita bisa menyusun strategi lagi. Proker Merdeka Mengabdi kita alhamdulillah berjalan dengan lancar dan memuaskan, akhirnya kita pun bisa bertemu dengan warga, walau cuma satu RT, dan akhirnya kita juga bisa ketemu sama anak-anak buat bimbingan belajar. Aku sama Aya bisa mulai jalan-jalan, ngambil footage, ngedit dan akhirnya mempublikasikan video ke kanal Youtube. Disini masalahnya, ada puluhan jam yang kita habiskan dengan sia-sia di dua minggu setelah penerjunan itu, jadi mau nggak mau, bulan Agustus ini dan bulan September yang akan datang harus paling enggak dapet 4-5 jam perhari, atau bahkan bisa full 6 jam. And that's exactly what Aya and I did.

Jadwal pre produksi biasanya Selasa dan Rabu, cari artikel dan menyusun narasi, termasuk menghubungi narasumber apabila ada dan menyiapkan plan b apabila plan a tidak berjalan dengan lancar. Hari Kamis dan Jumat kita habiskan untuk shooting, tapi biasanya cuma sehari, atau satu hari satu tempat. Hari Sabtu dan Minggu untuk editing dan pengunggahan ke kanal Youtube. Senin, istirahat, unlikely, but we liked it that way. Rencana awal kita begini:

Terhitung mulai 19 Juli 2021
Episode 1 - Museum Pleret (25 Juli)
Episode 2 - Masjid Agung (8 Agustus)
Episode 3 - Makam Ratu Malang (22 Agustus)
Episode 4 - Situs Kedaton (5 September) 
Episode sejarah Soeharto di Segoroyoso (19 September)

Post pro: diantara minggu lenggang
Cari sumber di puskot.

Kenyataannya:
Terhitung mulai 1 Agustus 2021
Minggu kedua Agustus: Pengenalan Mataram Islam (Kotagede) dan shoot Jogja, Tugu, Kraton, dll. (EPISODE 1 MATARAM PLERET KOTAGEDE UPLOAD)
Minggu ketiga Agustus: Situs Kedaton (Pleret), Segoroyoso (bendungan makam) dan umpak Sakaguru (Tamansari) (EPISODE 2 MATARAM PLERET KERTO UPLOAD)
Minggu keempat Agustus: shooting untuk Monumen Soeharto Segoroyoso di depan SO 1 Maret (0 km) dan dengan narasumber (di monumen). (EPISODE 1 MONUMEN SOEHARTO UPLOAD)
Minggu pertama September: shooting di Makam Ratu Malang dengan narasumber, take footage untuk profile desa (EPISODE 2 MONUMEN SOEHARTO UPLOAD).
Minggu kedua September: shooting di Dinas Kebudayaan DIY dengan edukator tentang museum Pleret, shooting di Imogiri (EPISODE 3 MATARAM PLERET MUSEUM UPLOAD).
Minggu ketiga September: shooting lagi di Imogiri, UPLOAD DAN EDIT SEMUA VIDEO TERMASUK VIDEO PROFILE DESA, ALIAS MENINGGOY.
MASIH ADA LAPORAN WOEY ANJIR.

ya, gitu.

Agustus dan September bener-bener sampe titik darah penghabisan, dimana aku sampe nggak datang bulan karena saking stres dan tertekan banget masalah pemenuhan jam 272 jam ini, dan mengingat kalau aku Oktober juga sudah mulai magang dengan 272 jam yang sama, jadi nggak boleh sampe mundur waktunya. Tapi memang alhamdulillahnya aku dan Aya seolah memang dibuat dan diciptakan untuk kayak-kayak gini, jadi justru otak kita bener-bener uni-mind ketika mendiskusikan rencana-rencana kepepet. We never really discussing siapa yang membawa kamera siapa yang berpikir konsep, kalau editing sudah jelas aku, yang penting jadi aja lah, dan membayar hutang jam di 2 minggu Juli itu.

Tapi sebenernya, blessing in disguise, aku mendapatkan intisari dari KKN ini kok. Aku jadi bisa berinteraksi sama anak-anak, memahami pemikiran orang desa mengenai covid19 dan kebijakan pemerintah, dan kenapa kebanyakan malah ngatain mereka 'ngeyel' gamau taat prokes gamau vaksin, gamau stay at home. Paling jelas adalah skill editingku sih, hehe, semalem suntuk udah kaya wayangan.

I'm gonna end this with photo dumps, as always.


















thankyou for such and amazing experience.


0 komentar:

Post a Comment

people who read my blog

search here?

Amaranggana Ratih Mradipta. Powered by Blogger.