Bulan November, aku dapet kesempatan buat jadi gallery sitter di pameran Sumakala, Kraton Yogyakarta. Awalnya aku dapet info dari temen jurusanku soal event ini, aku daftar (dan ternyata adalah katingku sendiri) dan langung kerja tanggal 1 November. Pamerannya buka hari Selasa-Jumat, jam 9 sampai jam 2 siang, di Kraton Yogyakarta, disini aku kenalan sama Asa dan Geo. Sebenernya tugas utama kita adalah mengamankan situasi dan guiding pengunjung dengan peraturan yang sudah tertera di pintu masuk pameran. Tapi seiring berjalannya waktu, kita juga jadi guiding koleksi yang ada disini.
Minggu pertama jadi minggu aku buat belajar, baik belajar materi pameran ini sendiri (masa pemerintahan Sultan HB III dan Sultan HB IV), atau belajar cara menghadapi pengunjung bermacam-macam kelakuannya. Karena pameran kita di bulan November, yang sudah mulai memasuki musim hujan, kita juga harus siaga nih semisal ada yang bocor, atau semisal di bagian depan pameran ada yang menggenang. Tapi pada kenyataannya, hujan pun tidak mempengaruhi antusiasme wisatawan buat berkunjung ke pameran ini. Rata-rata harian pengunjung kalau weekdays sekitar 200 orang, dan lebih banyak wisatawan mancanegara, maksudnya, dibandingkan weekend, wisatawan mancanegara itu lebih banyak berkunjung saat weekdays. Nah, ketika weekend, itu sekitar 300 bahkan pernah bisa sampai 800 pengunjung, didominasi rombongan keluarga besar atau rombongan khusus, seperti dari sekolah atau universitas dan perguruan tinggi.
Minggu kedua sebenernya adalah minggu paling hectic karena beberapa kali hujan angin, juga ada banyak rombongan dan liputan dari televisi luar negeri gitu. Minggu kedua ini juga ada banyak improvements dari panitia dan kurator (secara nggak langsung), kayak di beberapa koleksi dipasang barricade, biar aman dari goncangan pengunjung. Minggu ketiga dan keempat sebenarnya aku udah mulai nyaman, tapi nggak kerasa waktu ternyata udah sebulan dan kita harus cabut.
Bagian pekerjaan (ataupun kepanitiaan) yang kayak gini yang jarang aku dapatkan, dan memang bisa dikatakan, bukan spesialisasiku. Bagian yang harus ketemu banyak orang baru, dengan sikap yang beragam dan harus menghadapi apapun yang mereka lakukan (dalam kepanitiaan misal humas, sponsorship, lapangan). Social battery-ku sering habis padahal baru kayak dua jam, tiga jam. Dalam kesempatan ini sebenernya memang aku gunakan untuk memperbaiki diri, agar bagaimana aku bisa lebih baik dalam bersosialisasi, i made a very little progress, tho, but could've been better.
So, if you ever crossed on a job vacancy as a gallery sitter, here are things that you should be considering:
1. Pelajari materi pameran dengan baik, pertanyaan pengunjung bisa beragam. Memang bukan kewajiban tertulis kita buat guiding koleksi (di Kraton, kasusnya, memang ada guide nya sendiri). Tapi itu bisa jadi pengalaman bagus untuk pengunjung dan menambah wawasan kita juga.
2. Tegas aja, semisal ada koleksi yang tidak bisa disentuh atau difoto.
3. Jaga sikap, sabar, dan tahan emosi sebisa mungkin kalau menghadapi pengunjung yang cukup unik.
4. Biasakan tepat waktu, baik opening pameran maupun closing. Overtime kelamaan juga bakalan bikin capek sendiri. Tepat waktu sebelum opening pameran membantu kita buat melihat apakah ada koleksi yang kotor atau kurang sesuai, bisa kita perbaiki dulu sebelum pengunjung datang.
5. Komunikasi sama rekan gallery sitter dan tim kurator bisa sangat membantu pekerjaan kita. Lumayan juga kan nambah koneksi, atau malah siapatau ketemu orang yang ternyata berasal dari alamamater yang sama (dalam kasusku).
6. Sarapan, is a must.
Thankyou Sumakala Exhibition and the team behind it!
See you on another post!
0 komentar:
Post a Comment